Home » , » Laporan Praktikum Daya Listrik - Praktikum Fisika Dasar - KA14

Laporan Praktikum Daya Listrik - Praktikum Fisika Dasar - KA14


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Pengertian Daya Listrik
  Daya listrik adalah besaran listrik yang menyatakan besarnya energi yang digunakan untuk mengaktifkan komponen atau peralatan listrik/elektronik. Besarnya daya listrik dapat dihitung berdasarkan rumus P = V x I dimana:
P = Daya listrik, dinyatakan dalam satuan Watt (w) atau VA
I = Arus listrik, dinyatakan dalam satuan Ampere (A)
V= Tegangan listrik, dinyatakan dalam satuan Volt (V)

Contoh:
Sebuah radio kecil yang diaktifkan dengan dua buah batere kecil yang masing-masing baterenya bertegangan 1,5V saat bekerja arus yang mengalir adalah sebesar 100 milli Ampere (100mA).
Maka energi listrik yang terpakai adalah sebesar: 3×100/1000 = 300/1000 = 0,3Watt
Catatan:
3V adalah tegangan dari 2 batere 1,5V
100/1000A adalah 100mA.
  Untuk membatasi pemakaian daya listrik PLN memasang sekering (MCB) pembatas arus pada meteran listriknya. Jadi bila pada meteran anda terpasang sekering sebesar 5A dan tegangan PLN adalah 220V, maka jatah maksimum pemakaian daya listrik anda adalah sebesar 220×5 = 1100Watt (Daniel, 1988).

2.2         Tegangan Listrik   
Tegangan listrik atau yang lebih dikenal sebagai beda potensial listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik. Tegangan listrik merupakan ukuran beda potensial yang mampu membangkitkan medan listrik sehingga menyebabkan timbulnya arus listrik dalam sebuah

konduktor listrik. Berdasarkan ukuran perbedaan potensialnya, tegangan listrik terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu:
1.                       Tegangan ekstra rendah (extra low voltage)
Tegangan ekstra rendah adalah tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 50 Vab. Tegangan ekstra rendah termasuk tegangan yang aman bagi manusia.
2.                       Tegangan rendah (low voltage)
Tegangan rendah adalah tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 1000 Vab atau 1500 Vab (Resnich dan Silaban, 1984).
3.                       Tegangan tinggi (high voltage)
Tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi oleh para teknisi listrik sehingga diperlukan pengujian dan pengukuran yang semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik tertentu (Depari, 2003).
4.           Tegangan ekstra tinggi (extra high Voltage)
Tegangan ekstra tinggi adalah tegangan dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energy listrik bisa disalurkan dengan efisien (Daniel, 1988).
Sesuai dengan definisi di atas, bahwa tegangan merupakan perbedaan potensial antara dua titik, yang bisa didefinisikan sebagai jumlah kerja yang diperlukan untuk memindahkan arus dari satu titik ke titik lainnya, maka rumus dasar tegangan antara 2 titik adalah:
                                              V- Vb = ∫E . dI............................................ (2.1)
Dimana Va = potensial di titik a; Vb = potensial di titik b; E = medan listrik, dan I = arus listrik. Berdasarkan penerapannya, beda potensial ada pada arus listrik searah (DC) dan arus listrik bolak- balik (AC). Pada arus searah:
                                                    V = √(P.R)............................................... (2.2)         V = I . R   (2.3)
dimana V = tegangan; P = daya; R = hambatan; dan I = arus. Sedangkan pada arus bolak-balik: dimana V = tegangan (Volt); I = arus (Ampere); P = daya (Watt); R = hambatan (Ohm); Z = impedansi; dan ф adalah beda fase antara I dan V (Resnich dan Silaban, 1984).

2.3         Pengertian Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurun tegangan diantara kedua salurannya sesua dengan arus yang mengalirinya  berdasarkan hokum Ohm. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film., bahkan resistansi/ kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium. Karaktristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karaktristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan indukstansi (http://id.wikipedia.org/wiki/resistor ).
  Dalam banyak pemakaian, dijumpai sumber tegangan dan beberapa buah resistor yang dihubungkan dengan cara tertentu. Rangkaian seri adalah rangkaian dimana resistor disusun secara berderet sehingga arus yang melalui tiap-tiap komponen adalah sama. Rangkaian paralel adalah rangkaian dimana resistor disusun secara sejajar, sehingga tegangan atau beda potensial tiap-tiap komponen adalah sama (Sutrisno,1985).
Banyak rangkaian  mengandung lebih dari satu hambatan (tahanan). Tahanan-tahanan tersebut dapat dihubungkan dengan cara:
1.                       Seri (dua penahan dihubungkan deret)
2.                       Paralel (sejajar) atau tiga tahanan dihubungkan sejajar
3.                       Gabungan  antara seri dan paralel. Dalam hubungan seri, arus yang melalui tahanan-tahanan mempunyai kuat arus yang sama. Jumlah tegangan antara tahanan jumlah dari tegangan masing-masing. Sedangkan dalam hubungan paralel, tegangan tegangan pada tiap-tiap tahanan sama besarnya dan jumlah arus yang diberikan oleh sumber tenaga sama dengan jumlah arus melalui tahanan masing-masing (Daryanto, 2000).
Satuan dari tahanan adalah Ohm, sedangkan satuan dari arus listrik adalah ampere dan satuan dari teganngan listrik adalah volt. Menurut hasil percobaan sudah dibuktikkan bahwa sebuah sumber tegangan sebesar 1 volt jika dihubungkan dengan sebuah tahanan sebesar 1ohm, maka arus yang mengalir 1 ampere. Berarti dalam tegangan, arus, dan hambatan listrik mempunyai kaitan yang sangat erat. Dan kaitan tersebut dapat ditulis sebagai berikut (Depari, 2003).
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui konduktor dalam tiap satuan waktu. Daya listrik adalah besar energi listrik yang ditransfer oleh suatu rangkaian listrik tertutup. Daya listrik sebagai bentuk energi listrik yang mampu diubah oleh alat-alat pengubah energi menjadi berbagai bentuk energi lain, misalnya energi gerak, energi panas, energi suara, dan energi cahaya. Selain itu, daya listrik ini juga mampu disimpan dalam bentuk energi kimia. Baik itu dalam bentuk kering (baterai) maupun dalam bentuk basah (aki) (Khurmy, 1968).
              Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling berhubungan yang di dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik. Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian istrik, yaitu :
a.            Rangkaian seri adalah Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusunsecara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.
b.           Rangkaian paralel adalah rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Sifat khas dari rangkaian paralel adalah “beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama.” (Daniel, 1988).

2.4         Konservasi dan Efisiensi Energi
Menurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi, definisi konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu:
1.                       Penyediaan Energi
2.                       Pengusahaan Energi
3.                       Pemanfaatan Energi
4.                       Konservasi Sumber Daya Energi
Efisiensi merupakan salah satu langkah dalam pelaksanaan konservasi energi. Efisiensi energi adalah istilah umum yang mengacu pada penggunaan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah layanan atau output berguna yang sama. Di masyarakat umum kadang kala efisiensi energi diartikan juga sebagai penghematan energi. Efisiensi energi membantu mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi yang selama ini peranannya sangat dominan. Energi fosil, yang merupakan jenis energi tidak terbarukan, suatu saat akan habis jika terus dieksploitasi. Dengan menghemat penggunaan energi fosil, pemerintah dapat menyimpannya sebagai cadangan dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional. Efisiensi energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari pembakaran energi fosil yang menyebabkan polusi gas rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup. Menggunakan energi secara efisien berdampak langsung pada  pengurangan biaya yang dikeluarkan oleh pengguna energi (Dudi Indrajat, 2007).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1       Alat dan Bahan
1.         Voltmeter
2.         Power Supply DC
3.         Papan rangkaian
4.         Resistor
5.         Kabel Penghubung

3.2       Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebgai berikut :
  1. Resistor dipasang kepapan rangkaian membentuk rangkaian seri dan paralel.
  2. Multimeter dipasang pada masing-masing resistor.
  3. Power supply DC dihidupkan dan diatur tegangannya sebesar 2 volt.
  4. Dilakukan pengamatan kuat arus dengan menggunakan mutimeter.

0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu