Home » , , » Makalah Manajemen Proyek Suatu Perusahaan - 140140050

Makalah Manajemen Proyek Suatu Perusahaan - 140140050

https://www.semuanyaadasaja.blogspot.com
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Minyak dan gas bumi diketahui masih menjadi sumber bahan bakar utama di seluruh dunia hingga saat ini. Kebutuhan konsumsi di segala sektor dirasakan masih tinggi untuk komoditas ini dan harganya di pasar dunia juga merangkak naik dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu industri pertambangan minyak dan gas bumi ini dirasakan masih cukup bergairah di tanah air. Didukung oleh perusahaan-perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi, baik perusahaan pemerintah maupun pihak swasta, sektor ini dipandang masih menjadi primadona devisa yang cukup diperhitungkan oleh pemerintah.

Untuk menunjang operasinya di tanah air, perusahaan-perusahan operator minyak dan gas bumi ini tentu saja membutuhkan pengadaan berbagai jenis barang, jasa hingga sistem berbasis proyek. Kebutuhan proyek-proyek pengadaan inilah yang dipandang cukup potensial bagi pelaku bisnis di Indonesia. Perusahaan penyedia proyek-proyek pengadaan ini dikenal dengan sebutan Kontraktor. Jasa Kontraktor di industri minyak dan gas bumi diketahui meliputi banyak bidang seperti konstruksi sipil, mekanikal, penyedia kapal atau tanker, pemasok pipa dan mesin-mesin pengeboran, penyuplai Automation System untuk proses produksi seperti kendali proses berbasis PLC (Programmable Logic Control), HMI (Human-Machine Interface) hingga ke sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) dan banyak lagi jenis pekerjaan yang bisa ditangani oleh pihak Kontraktor.

Dalam pelaksanaan suatu proyek, dibutuhkan kontrol pada sumber daya perusahaan agar tetap terjaga baik. dan para eksekutif dapat memperhatikan bagaimana aktifitas perusahaan tersebut dilaksanakan. Pengendalian terhadap suatu kegiatan tertentu dari perusahaan dikenal dengan manajemen proyek. Manajemen proyek adalah integrasi antar lingkup pekerjaan, penjadwalan dan pembiayaan dalam suatu sistem pengukuran yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang tepat dan menyesuaikannya dengan rencana proyek ke depan (Gowan 2006).

Ketika mengerjakan suatu proyek baru, tentunya perusahaan menginginkan keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuannya sehingga dibutuhkan early warning system yang mampu memberikan peringatan akan adanya masalah ataupun potensi masalah perihal uang dan waktu.

MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Semakin mengurangi terjadinya kesalahan dala pengolahan data transaksi.
  2. Pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan lebih teliti.
  3. Pihak PT.Transavia Otomasi Pratama (TOP) dapat mengetahui biaya data design alat yang keluar maupun masuk.



TINJAUAN PUSTAKA


MANAJEMEN PROYEK

Definisi manajemen proyek merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditenrukan. Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.

Ada lima proses dalam manajemen proyek:
  1. Initiating (inisiasi)
  2. Planning (perencanaan)
  3. Exucuting (pelaksanaan)
  4. Monitoring and Controlliong (pemantauan dan pengaturan)
  5. Clossing (penyelesaian)

FUNGSI MANAJEMEN PROYEK

Secara umum fungsi - fungsi manajemen dapat diuraikan menjadi beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
  1. Fungsi Prencanaan
  2. Fungsi Organisasi (Organizing)
  3. Fungsi Pelaksana (Actuating)
  4. Fungsi Pengendalian (Controlling)

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan (planning), berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung data dan informasi, maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah:
Menetapkan tujuan dan sasaran proyek
  • Menganalisa kendala dan resiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek ataupun perbagian-bagian dari rencana.
  • Menetapkan penggunaan sumber daya
  • Menyususn rencana induk jangka panjang dan pendek
  • Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi
  • Meyiapkan pendahan serta standart kualitas yang diharapkan
  • Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
Manfaat dari fungsi perencanaan tersebut adalah sebagai alat pengawas maupun pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.


2. Fungsi Organisasi (Organizing)

Fungsi organisasi adalah berupa tindakan-tindakan guna mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Tindakan – tindakan yang dilakukan adalah:
  • Menetapkan daftar penugasan
  • Menyusun lingkup kegiatan
  • Menyususn struktur kegiatan.
Manfaat dari fungsi organisasi adalah merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenagan terlihat jelas.


3. Fungsi Pelaksana (Actuating)

Fungsi Pelaksana (Actuating) berupa tindakan untuk seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksaan, serta agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama. Tidakan yang dilakukan adalah :
  • Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
  • Mendistribusikan tugas, wewenag dan tanggung jawab
  • Memberikan pengarahan penugasan dan motvasi.
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptakannya keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.


4. Fungsi Pengendalian (Controlling)

Fungsi Pengendalian (Controlling) berupa tindakan pengukuran kualitas penampilan dan penganalisaan serta pengavaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi). Tindakan-tindakan tersebut meliputi antara lain:
  • Mengukur kualitas hasil
  • Membandingkan hasil terhadapstandar kualitas
  • Mengavaluasi penyimpangan yang terjadi
  • Memberikan saran-saran perbaikan
  • Menyususn laporan kegiatan
Manfaat dari fungsi pengenalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu.


PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN DALAM MENCAPAI TUJUAN MANAJEMEN PROYEK

Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan biaya (coast control), dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control). Berikut adalah fungsi pengendalian dan pengawasan dalam manajemen proyek:
  • Untuk mengetahui apakah sumber daya yang digunakan efisien dan efektif sebagaimana rencananya
  • Perlu laporan-laporan untuk menilai kemajuan, penggunaan sumber daya, pengujian kualitas atau teknik-teknik pengukuran kinerja.
  • Laporan harus didokumentasikan dengan baik untuk dilakukan perbandingan antara kinerja aktual dengan kierja rencana
  • Selanjutnya apakah perlu tndakan perbaikan.



MANAJEMEN PROYEK
PADA PERUSAHAAN


PROFIL PT. TRANSAVIA OTOMASI PRATAMA (TOP)

PT. Transavia Otomasi Pratama (TOP), mengkhususkan diri dalam bisnis penyediaan sistem otomasi industri sistem. Didirikan pada tahun 1997, TOP ditunjuk sebagai distributor resmi untuk pemegang merek Rockwell Automation di Indonesia. Berkantor pusat di daerah Kuningan Jakarta Selatan dan memiliki 3  kantor cabang di Duri-Riau, Surabaya-Jawa Timur, Balikpapan-Kalimantan Timur serta satu workshop di daerah Slipi-Jakarta Barat. Perusahaan ini bersertifikasi ISO 9001:2008. Solusi otomatisasi industri yang disediakan perusahaan ini berupa barang, jasa, Project Design and Implementation System khusus di bidang Control & Automation seperti pengendalian otomatis mesin berbasis Programmable Logic Control (PLC), software control, Human-Machine Interface (HMI) hingga sistem Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA).

Penyediaan sistem otomatisasi seperti yang disebutkan di atas diperuntukkan bagi jenis-jenis industri sperti Oil & Gas, Mining & Cement, Automotive Industry, Food & Beverage Industry, Entertainment Industry ,Fibers & Textiles Industry, Infrastructure, Household, Personal Care & Chemicals Industry, Life Sciences, Material Handling & Logistics, Marine, Metals, Packaging, Printing & Publishing, Semiconductor & Electronics, Tire & Rubber, Water and Wastewater.

Adapun kebijakan mutu perusahaan adalah “Kami selalu berusaha  untuk berkembang sebagai komitmen kami kepada pemilik saham, supplier dan karyawan yang loyal dan berdedikasi. Kami selalu berusaha bekerja secara sempurna dengan mengirim produk dan sistem yang berkualitas tinggi tepat waktu dan senantiasa meningkatkan pelayanan untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang termotivasi dan professional.” 

Sedangkan sasaran mutu perusahaan adalah:
  • Peningkatan profit
  • Ketepatan Pengiriman
  • Ketetapan pengiriman
  • Kepuasan lapangan
  • Menigkatkan jumlah improvement


PROYEK OTOMATISASI DI INDUSTRI OIL & GAS

Pengadaan proyek otomatisasi di industry perminyakan dan gas bumi terbilang menjadi fokus perusahaan (TOP) terbilang lima tahun belakangan ini, disebabkan sektor ini dipandang sebagai industri yang rentan terhadap krisis sehingga mendatangkan revenue dan profit yang cukup menjanjikan bagi perusahaan pengadaan solusi seperti TOP. Proyek yang dilakukan diantaranya yaitu “Proyek Otomatisasi Turbine Generator di perusahaan Oil and Gas yang berlokasi di On-shore seputar daerah Sumatera Selatan”.


PELELANGAN (TENDER)

Pada perusahaan perminyakan dan gas bumi (selanjutnya disebut  Perusahaan), pembeliaan atau pengadaan barang, jasa atau sistem harus dilakukan dengan mekanisme pelelangan. Berikut adalah gambar 3.1 Diagram Alir Tinjauan Tender dan Kontrak.


Gambar 3.1 Diagram Alir Tinjauan Tender dan Kontrak.

Prinsipnya, pelelangan adalah proses dimana Perusahaan memilih vendor  penyedia barang, jasa dan sistem (selanjutnya disebut Kontraktor). Proses pelelangan ini sepenuhnya diawasi oleh BP MIGAS (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) sejak dari pengajuan anggaran, proses PraKualifikasi (PQ) Atau seleksi Kontraktor peserta lelang, keputusan pemenang lelang, pelaksanaan hingga penyelesaian proyek.

Diagram alir diatas menggambarkan proses pelelangan umum di perusahaan minyak dan gas bumi sesuai peraturan BP Migas. Penanganan pelelangan di Perusahaan ditangani oleh pihak Procurement/SCM (Suuply Chain Management).

Departemen Procurement memberikan gambaran mengenai aspek permintaan penawaran harga material dari beberapa vendor, serta estimasi jadwal  pengiriman jadwal sesuai dengan Bid of Material yang dikeluarkan oleh Engineering. Keterlibatan Procurement tidak hanya pada saat proyek di mulai tapi jauh hari yaitu ketika dokumen lelang diterima oleh bidding committee dari pihak pengguna (user). Dokumen tersebut berisikan deskripsi proyek, syarat-syarat pekerjaan, lingkup pekerjaan, spesifikasi teknik, jadwal, dan dokumen penunjang lainya. Setelah dokumen lelang diterima Procurement, selanjutnya diserahkan kepada bidding committee untuk dipelajari dan melakukan persiapan pembuatan proposal teknis. Dalam hal ini diperlukan masukan dari masing-masing departemen terkait baik itu CA/CC departemen, Engineering departemen, Procurement department, QA departemen, Yard departemen, HSE departemen (nama department dapat berbeda-beda di tiap Perusahaan). Apabila klien menilai bahwa Technical Proposal sudah layak dan dinyatakan lulus, maka klien  mengirim berita untuk mengikuti tahapan berikutnya yaitu commercial proposal.

Dalam hal ini procurement manager memperkirakan biaya-biaya material berdasarkan penawaran-penawaran vendor sesuai vendor list, transportasi dan biaya administrasi import (costume clereance). Setelah dinyatakan lulus maka kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak. Kemudian diserahkan kepada operation director untuk ditindak lanjuti.

Beberapa aspek yang membedakan proyek-proyek di industry  perminyakan dan gas bumi dengan industry lain adalah adanya kebutuhan akan hal-hal berikut:


1. Health Safety Environment (HSE)

Definisi tentang HSE atau dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah seperti yang dirumuskan oleh ILO/WHO Joint safety and Health Committee yaitu kegiatan promosi dan pemeliharaan yang tertinggi untuk fisik, mental dan kesejahteraan sosial untuk semua jenis pekerjaan; tindakan pencegahan atas menurunnya kesehatan yang disebabkan kondisi tempat kerja; perlindungan terhadap pekerja dari resiko pekerjaan yang dapat merugikan kesehatannya; penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerjanya yang disesuaikan dengan peralatan baik secara fisiologis dan psikologis dan untuk merangkum penerapan pekerjaan untuk manusia dan setiap manusia untuk pekerjaannya.

HSE yang diterapkan beberapa Perusaan kepada para Kontraktor dikenal juga dengan Contractor Safety Management System (CSMS), yaitu suatu sistem manajemen K3 yang diterapkan kepada Kontraktor meliputi beberapa elemen K3 yang sesuai dengan standar yang diacu (ISRS, ANSI, OHSAS, dll). CSMS sebagai bahan pertimbangan awal oleh Perusahaan untuk menilai kinerja Kontraktor yanakan diterimanya. Perusahaan wajib menerapkan CSMS untuk:
  • Syarat untuk dapat lolos prakualifikasi di beberapa Perusahaan Oil & Gas
  • Meningkatkan Profit perusahaan
  • Mengurangi angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja
  • Membangun citra positif perusahaan

Waktu dimana Perusahaan wajib menerapkan CSMS adalah saat:
  • Tahap Pra-Kualifikasi
  • Penilaian Resiko
  • Pra-kualifikasi
  • Pemilihan
  • Tahap Pelaksanaan
  • Aktivitas awal pekerjaan
  • Pada saat pekerjaan berlangsung
  • Evaluasi akhir

Sedangkan penilaian resiko didasarkan pada:
  • Menilai dan menakar resiko aktivitas pekerjaan yang akan dikontrakkan.
  • Mengkategorikan resiko dengan kategori rendah, menengah dan tinggi. HSE ini tidak hanya selesai saat tahap Kualifikasi saja , jika nanti Kontraktor dinyatakan sebagai pemenang lelang, maka Kontraktor tetap diawasi dalam melaksanaan pekerjaanya.


2. Administrasi

Saat pelelangan dimulai, dokumen-dokumen diajukan antara lain adalah:
  • Surat Penunjukan Keagenen merek suatu produk atau sistem
  • Surat-surat Perijinan Perusahaan seperti SIUP, STDP, NPWP, Bukti Bayar Pajak, Akta Perusahaan, SKT Migas dan lain-lain.
  • Bid Bond atau Jaminan Penawaran; yaitu surat jaminan dari pihak Bank atau perusahaan asuransi yang menjamin Kontraktor sehubungan dengan pekerjaan pada lelang yang diikuti tersebut. Besarnya jaminan yang ditetapkan Perusahaan adalah 1-3% dari nilai penawaran harga Kontraktor. Masa berlaku surat jaminan ini biasanya adalah 3 bulan (tergantung jenis dan lamanya proses pelelangan di Perusahaan tersebut).
  • Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yaitu besarnya kandungan dalam negeri untuk barang, jasa maupun gabungan keduanya pada proyek yang ditawarkan Kontraktor.
  • Dokumen-dokumen terkait lainnya.


PELAKSANAAN PROYEK

Jika Kontraktor ditunjuk sebagai pemenang lelang, maka hal yang harus dilakukan adalah:
  1. HSE dan Administrasi
  2. Waktu Pelaksanaan Proyek

1. HSE dan Administrasi

HSE merupakan poin yang dipantau terus menerus dari proses pelelangan hingga proyek selesai. Kontraktor tetap diawasi dalam melaksanaan pekerjaa proyeknya dan harus sesuai dengan standar HSE Perusahaan yang sudah ditetapkan. Adapun aktifitas HSE monitoring tersebut adalah pada fasa fasa berikut.

a. Awal pekerjaan :
  • Langkah untuk membuka komunikasi awal antara petugas lapangan
  • Kontraktor dan petugas lapangan perusahaan minyak dan tambang
  • Pre job activity meeting di office
  • Pre job a activity meeting di site
  • Rencana Kerja (work plan)
  • Review Potential Hazards and Safety Aspect
  • Emergency Response Plan and Procedure
  • Pre Job safety Meeting – site
  • Orientasi Lapangan
  • Finalization All Safety Requirement
  • Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

b. Pada Saat Pekerjaan Berlangsung :
  • Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection)
  • Program Keselamatan Kerja (Safety Program)
  1. Safety Meeting
  2. Safety Inspection
  3. Safety Promotion
  4. Safety Communication
  5. Emergency Drills and Exercise
  6. Incident Investigation

c. Evaluasi Akhir :
  • Adalah langkah penilaian kinerja K3 kontraktor selama pra-kualifikasi dan Pekerjaan Berlangsung.
  • Hasil evaluasi akan disimpan di Data Bank, menjadi bahan pertimbangan apakah kontraktor tersebut layak untuk mendapat pekerjaan yang akan datang
  • Kinerja Keselamatan Kerja
  • Safe working hours
  • Frequensi rate & Severity rate
  • Masalah-masalah Keselamatan Kerja
  • Laporan Kecelakaan, kerusakan, kejadian, nyaris celaka dan anomaly.
  • Pelatihan yang diadakan.
Mengingat aspek HSE menjadi poin yang sangat penting, menyebabkan penanganan proyek di sektor Oil & Gas menjadi specific baik di sisi penanganan maupun biaya yang akan dikeluarkan. Sedangkan dari sisi administrasi, dokumen-dokumen yang harus dilengkapi adalah:
  • Performance Bond atau jaminan pekerjaan proyek; yaitu surat jaminan dari pihak Bank atau perusahaan asuransi yang menjamin pekerjaan Kontraktor  sehubungan dengan lelang proyek yang dimenangkan oleh pihak Kontraktor. Besarnya jaminan yang ditetapkan Perusahaan adalah 5% dari nilai kontrak. Masa berlaku surat jaminan ini biasanya 1 tahun (tergantung jenis dan lamanya pekerjaan proyek tersebut).   
  • Sertifikat training safety terhadap semua personnel yang akan ditugaskan ke site Perusahaan. Untuk ke Off shore dibutuhkan sertifikasi Helicopter Under Water Escape (HUET), Sea survival, First Aid dan Fire Fighting sertifikat training. Sedangkan untuk On shore biasanya dibutuhkan First Aid dan Fire Fighting sertifikat training saja. Sertifikat training ini berlaku selama 3 tahun dan harus dilakukan pelatihan ulang untuk mendapat sertifikat yang baru untuk setiap personnel.
  • Medical Check Up (MCU). Setiap personnel secara mandatory harus diperiksa fisiknya sebelum berangkat ke site. Hasil pemeriksaan MCU ini harus dikirimkan ke Dokter Perusahaan untuk di evaluasi. Setelah ada konfirmasi dari Dokter Perusahaan yang menyatakan fit to work, barulah personnel yang bersangkutan diperkenankan berangkat ke site.
  • Asuransi terhadap barang dan personnel yang akan bekerja di lapangan milik perusahaan. Selain itu ada juga asuransi Comprehensive General Liability (CGL) yang berfungsi agar kontraktor tetap tetap dapat mengerjakan proyek  tepat waktu dan sesuai kotrak dan terhindar dari masalah cederanya karyawan kotraktor selama pekerjaan, tuntutan karyawan atau adanya tuntutan dari pihak ketiga yang merasa dirugikan baik cedera badan (Bodily Injury) maupun Property Damage (kerusakan harta benda). Nilai asuransi CGL ini cukup bervariasi dari 5-8% dari nilai kontrak. Kemudian ada hal lain yang harus diperhitungkan sebagai resiko saat pengerjaan proyek, yaitu perihal penalty. Penalti adalah pemotongan nilai kontrak akibat  adanya keterlambatan pengiriman dari pihak Kontraktor. Besarnya penalti ini biasanya 1-2% per hari keterlambatan dan maksimum 5%.

2. Waktu Pelaksanaan Proyek

Proyek dimulai bulan Maret sampai Juli 2015.  Tabel waktu pelajsanaan dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel : Waktu Pelaksanaan Proyek
No
Kegiatan
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
1
MulaProyek


















2
Perencanaan



















3
Pelaksanaan






























3.1 Analisa Sistem























3.2 Design Alat




















3.3 Design UI




















3.Testing Alat






















3.Instalasi alat




















3.Pelatihan



















4
Pengawasan






















5
Evaluasi akhir proyek



















6
Penutup Proyek























PEMANTAUAN (MONITORING) DAN PENGENDALIAN PROYEK

Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan proyek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui laju pelaksanaan pekerjaan, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat dengan cepat diketahui dan dapat dilakukan langkah-langkah penanganan yang sesuai.

Diagram Aliran Data Pemantauan (Monitoring) dan Pengendalian Kerja Proyek (PM BOK Guide 4th Edition)

Sesuai gambar di atas dapat kita lihat bahwa penyediaan laporan  kinerja proyek merupakan bagian dari monitor dan pengawasan proyek. Sehingga dengan adanya laporan kinerja, dapat dilakukan perencanaan selanjutnya oleh manajemen untuk pengambilan keputusan atas kelanjutan proyek tersebut. Dalam pelaksanaan pengadaan laporan kinerja tersebut diperlukan teknikteknik, metode dan bahkan alat bantu yang dapat mempermudah dalam pelaksanaannya baik berupa tabel, grafik ataupun program aplikasi.

Alat Bantu yang dipergunakan dalam pelaksanaan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan proyek konstruksi harus mudah dipergunakan, mudah dibaca dan aplikatif. Untuk  itu, dalam penelitian ini dibuatlah suatu algoritma yang dapat meyediakan informasi perihal kinerja, level pencapaian pekerjaan, jadwal serta informasi biaya terkini atau progressif, yang selalu dibandingkan dengan anggaran. Adapun metode pendekatan yang dipergunakan dalam pembuatan algoritma ini adalah dengan menggunakan metode algoritma heuristic Backward yang di kembangkan dari konsep CPM dan Earned Value.



DATA ANGGARAN PROYEK

Berikut ini adalah merupakan tabel contoh data anggaran proyek yang dapat dilihat di bawah ini, yaitu:

Tabel Data Anggaran Proyek



PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Berikut ini adalah merupakan tabel peran dan tanggung jawab yang dapat dilihat di bawah ini:

Tabel : Peran dan Tanggung Jawab
Name
Role
Position
Mhd Haris L. Saragih
Project
Manager
Manager
Dedek Irwansyah
Sponsor
CEO
Dede Suprayetno
Designer
Team
Project
Manigor Sembiring
Designer
Team
Project
Nasrul ZA
Pelatihan
Team
Project



KRITERIA KEBERHASILAN

Ada beberapa hal yang dapat dianggap sebagai kriteria daripada suatu keberhasilan pada proyek. Adapun diantaranya yaitu sebagai berikut.
  • Penyelesaian proyek ini tepat waktu dan tidak memakan biaya lebih daripada semestinya.
  • Klien dapat menggunakan dan memanfaatkan sistem ini sebagaimana mestinya.
  • Komitmen dan dukungan dari pihak manajemen.
  • Komitmen dan dukungan dari tim proyek.
  • Ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi masing- masing
  • Kerjasama yang baik dari semua pihak yang sesuai dengan kompetensi masing-masing.
  • Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek.
  • Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap
  • Tersedianya fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan memadai.
https://www.semuanyaadasaja.blogspot.com



0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu