Home » » Makalah Pelapisan Logam - Mk Elektrokimia

Makalah Pelapisan Logam - Mk Elektrokimia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah korosi sudah menjadi hal yang wajar dikalangan masyarakat pada umumnya, khususnya bagi industri-industri. Karena sifat dari korosi itu sendiri adalah merusak fasilitas atau alat-alat yang berbahan dasar dari logam besi, sehingga masyarakat atau industri merasa takut akan terjadinya korosi. Namun korosi itu sendiri merupakan proses alami dari reaksi oksidasi atau redoks akibat adanya singgungan antara logam besi itu sendiri dengan oksigen dan uap air di udara, sehingga menghasilkan zat yang baru yang berasal dari singgungan tersebut.

Korosi sudah ada sejak manusia dapat mengubah logam campuran besi menjadi logam besi. Sebab pemurnian logam besi merupakan kebalikan dari proses korosi. Dalam arti lain, korosi merupakan proses yang mengembalikan besi murni keasalnya, sebab jika dilihat dari prosesnnya sebagai berikut:
Anode Fe(s) Fe2+ (s) + 2e-x 2

Katode O2(g) + 2H2O (l) + 4e-

4 OH-

(l) x 1
Fe(s) + O2(g) + 2 H2O(l) 2 Fe2+(s) + 4 OH-
(l)

Sementara dalam proses pemurnian logam besi di dalam tanur tinggi, dapat dilihat pada proses sebagai berikut Proses ke-1, karbon bergabung dengan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida. Berikut reaksinya:

C +O2→ CO2

Proses ke-2, karbon dioksida di tambah dengan karbon menghasilkan 2 karbon monoksida. Berikut reaksinya:

CO2 + C →2CO

Proses ke-3, 2 ferit ditambahkan dengan karbon dioksida menghasilkan magnetit dan karbon dioksida. Berikut reaksinya:

2FeO3 + CO 2 →Fe3O4 + CO2

Proses 4, magnetit bergabung dengan karbon monoksida dan menghasilkan tiga besi monoksida dan karbon dioksida. Berikut reaksinya:

Fe3O4 + CO →3 FeO + CO2

Proses ke-5, besi monoksida ditambah dengan karbon monoksida mengahasilkan besi murni dan karbon dioksida

FeO + CO → Fe + CO2

Dari proses reaksi-reaksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses korosi merupakan kebalikan dari proses pemurnian logam besi dan memerlukan medium yang berbeda untuk masing-masing proses tersebut. Sejak manusia mengetahui permasalahan korosi sangat menimbulkan kerusakan dan menyebabkan kerugian yang banyak. Manusia mulai mencari jalan keluar untuk masalah penanganan pencegahan korosi. Namum, untuk semua tindakan prefentif tersebut memiliki kelemahan dalam artian masa aktif untuk mencegah terjadinya korosi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya korosi adalah dengan pelapisan yang menggunaka unsur yang anti-korosi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teknologi Pelapisan

Para perancang pada industri, terutama industri otomotif, aeronautik dan industri lainnya sering menghadapi permasalahan dengan pemilihan material yang akan digunakan menjadi komponen dasar suatu mesin atau konstruksi. Material yang dipilih haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu; misalnya memeliki kekuatan yang tinggi, tahan terhadap keausaan atau tahap terhadap korosi, indah dipandang mata, mudah melakukan proses finising dan lain-lain. Untuk dapat memenuhi kriteria diatas, maka bahan yang dipilih haruslah mempunyai kualitas tinggi bila dipandang dari sudut ilmu logam. Penggunaan logam berkualitas tinggi tentu saja akan menaikan biaya / harga jual suatu mesin atau peralatan. Hal ini dapat mengakibatkan perusahaan yang memproduksi material kurang mampu bersaing dengan perusahaan sejenis di pasaran. Dengan demikian penggunaan bahan berkualitas tinggi , secara ekonomis, tidak senantiasi menguntungkan, akan tetapi yang dicari oleh perusahaan adalah penggunaan bahan berkualitas tetapi saat diproduksi dengan biaya yang tidak terlalu tinggi. Ini dapat dilakukan dengan pemilihan metode pembuatan dengan biaya yang relatif rendah.

Atas dasar pertimbangan tersebut, para perancang berupaya menggunakan bahan dasar dari bahan berkualitas sedang (dengan pertimbangan harga lebih murah), tetapi dilakukan perlakuan khusus pada permukaannya (surface treatment). Dengan perlakuan ini, bahan dapat memiliki sifat-sifat fisis dan mekanis yang lebih baik dari bahan dasarnya, bahkan dapat lebih bahan berkualitas tinggi. Perlakuan khusus tersebut salah satunya dapat berupa pelapisan permukaan (coating).

Proses Pelapisan adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan sifat tertentu pada suatu permukaan benda kerja, dimana diharapkan benda tersebut akan mengalami perbaikan baik dalam hal struktur mikro maupun ketahanannya, dan tidak menutup kemungkinan pula terjadi perbaikan terhadap sifat fisiknya. Pelapisan logam merupakan bagian akhir dari proses produksi dari suatu produk. Proses tersebut dilakukan setelah benda kerja mencapai bentuk akhir atau setelah proses pengerjaan mesin serta penghalusan terhadap permukaan benda kerja yang dilakukan. Dengan demikian, proses pelapisan termasuk dalam kategori pekerjaan finishing atau sering juga disebut tahap penyelesaian dari suatu produksi benda kerja.

2.2 Macam-Macam Pelapisan Logam
2.2.1 Pelapisan Dekoratif
2.2.2 Pelapisan Protektif
2.2.3 Pelapisan Untuk Sifat Khusus Permukaan

0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu