Home » » Klasifikasi dan Tatanama

Klasifikasi dan Tatanama

Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC untuk kimia organik adalah suatu cara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus memiliki nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas.
Untuk komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang, rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu diikuti dalam prakteknya kecuali jika diperlukan untuk memberikan definisi ringkas terhadap suatu senyawa atau jika nama IUPAC lebih sederhana (bandingkan etanol dengan etil alkohol). Jika tidak, maka nama umum atau nama trivial yang biasanya diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang digunakan. 

Tatanama IUPAC menggunakan sejumlah awalan, akhiran, dan sisipan untuk mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa. Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut. Penomoran alkana induk dilakukan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog jika ambiguitas masih saja ada pada struktur rantai hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang memiliki prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis. 

Dalam kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang baik dan benar bisa menghasilkan nama yang masih bisa dimengerti strukturnya — tentu saja penamaan yang baik dan benar direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas. 
Sebagai contoh nama senyawa 

NH2CH2CH2OH 

jika mengikuti aturan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2-aminoetanol. Namun nama 2- hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama. Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan cara sebagai berikut: 

1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, maka diberi nama dasar "et"
2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, maka diberi akhiran "an" 
3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2). Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari alkohol adalah "ol", maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah "anol".
4. Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu is diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".
5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol". 

Terdapat pula sistem penamaan lama untuk senyawa organik, dikenal sebagai tatanama umum, yang sering digunakan untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC menjadi sangat panjang untuk digunakan. 

Klasifikasi
Senyawa anorganik dapat dikelompokan berdasarkan: struktur rantai karbonnya, guugus fungsionalnya dan tingkat kejenuhan rantai karbonnya. 

A.  Berdasarkan struktur rantai karbon


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnBbEdrg1lppJszo6LOq8WxOP6ADVdv6PwDZ4mJtf800zhYFZ5OAlS4H2JNtpU_0e7fQvsgBH_QAQvMRNnrru5uk71XGWLWQzd7_QvxHq6ycts123MYniREqRmlA0RxM6JApq4Ob8IDn4O/s320/Capture.JPG


Senyawa Alifatik : Senyawa organik yang rantai atom kabonnya terbuka, Baik lurus maupun bercabang.
Contoh : 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2h7QRzh9yF_k_c2avca-AiBWRzwLQYmRqmFM5g8nfm8ifqEeA33LeKzMXnFX0zeSLbkqSeqlFP2_5SI5I1MWZ24Pab8nCuRgdsAcgkVukkFwDsA0SBXxCX7DRvB66pI6j0_fP6XMwoYxC/s320/Capture.JPG
(2 metil propana)

Senyawa Siklik : senyawa organik yang rantai karbonnya tertutup melingkar dan dapat bercabang. Senyawa siklik dapat dibedakan menjadi : 
•     Heterosiklik : Pada rantai utamanya selain atom karbon, mengandung juga atom lain. 
•    Karbosiklik : Rantai utamanya semuanya berupa atom karbon. Senyawa karbosiklik terdiri atas alisiklik dan aromatik.

      Alisiklik : Rantai karbonnya tidak memiliki ikatan rangkap.
      Aromatik: Rantai karbonnya memiliki ikatan rangkap. 

Alkana
Alkana yang berantai tunggal memiliki akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada jumlah atom dalam rantai tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC: 

Sebagai contoh alkana paling sederhana CH4 adalah metana dan alkana berkarbon sembilan CH3(CH2)7CH3 adalah nonana. Hal yang sama juga berlaku pada alkana berkarbon 157 CH3(CH2)155CH3, dinamakan heptapentahektana. 

Tanda kurung digunakan untuk mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung, (CH2)155 mengindikasikan sebuah molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2. 

Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan "siklo-", sebagai contoh C4H8 dinamakan siklobutana dan Cal 12 dinamakan sikloheksana 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-nyntJW4RC213jysWPNnUlK0ho9ptCjjTLUl0cgV2IECvr40yA7_ClRaZ6egiFhZEi5oB2GxZsHHqgmGovvFdpSWyHgozoREymV1-ckWbwhTQPy9XwmPQ09G_RpX2ozRdzD6kOydVg8vd/s320/Capture.JPG
Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan alkana berantai tunggal yang dilekatkan gugus alkil. Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan dimana ia melekat pada karbon tertentu. Gugus alkil ini diberi sisipan "-il-". Sebagai contoh (CH3)2CHCH3 bisa dianggap sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di karbon nomor 2. Senyawa ini diberinama 2-metilpropana. Awalan angka dapat dihapus jika ia tidak menimbulkan ambiguitas, jadi 2-metilpropana ditulis sebagai metilpropana (struktur I -metilpropana adalah identik dengan butana). 

Jika terdapat ambiguitas dalam posisi substituen, yakni karbon mana yang dinomori sebagai "1", dipilih penomoran dengan angka yang paling kecil. Sebagai contoh, (CH3)2CHCH2CH3 (isopentana) dinamakan 2-metilbutana, bukan not 3-metilbutana. Oleh karena tidak ada struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3-metilbutana, awalan angka 3 ini dapat dihapus. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNuXga27aQ7NjLM8oH4q_7gxQNIIG5jaypEgSsBcINTrvu6dsqq5eLa3faw6in9NOVDPRSlN-yOpjVK0q_0FiStPVYBZgDhxMNBW-GGdXBy8XcB5Mx-K3hH3OsrN2n0GtZ7xJ6A0ZSOgu2/s1600/Capture.JPG

Jika terdapat cabang-cabang rantai dengan alkil yang sama, posisi mereka dipisahkan dengan koma dan diberi awalan di-, tri-, tetra-, dsb., tergantung pada jumlah cabang tersebut, contohnya C(CH3)4 dinamakan 2,2- dimetilpropana. Jika terdapat gugus alkil yang berbeda, maka mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda hubung: 3-etil-4- metilheksana. Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang paling panjang, oleh karena itu 2,3- dietilpentana adalah nama yang salah. Awalan di-, tri-, dsb tidak dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil (contohnya 3-etil-2,4-dimetilpentana, bukan 2,4-dimetil-3-etilpentana). Jika terdapat beberapa kemungkinan rantai paling panjang, maka rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang digunakan. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqae9QDymfBdSRU2ZaHxStA5X7BnTjNCOjIa1YHXoGcmwlHC1VVQGizCh3AloivevmZ9MhuJkoLGDkAoC9Y_yRDmj7tCrmEIWCZDPsT-W7wjq2PWve-tyO972da1oSTOqVeJUNBNMe6gAt/s320/Capture.JPG

Sub-cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran sekunder pada cabang samping, penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan seluruh rantai samping dikurung dan dianggap sebagai substituen tunggal. Contohnya 4-(1- metiletil)oktana adalah rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4, cabang tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil. 

 B. Berdasarkan Gugus Fungsionalnya 

Gugus fungsional yaitu suatu gugus yang terikat pada rantai karbon senyawa organik. Gugus fungsional berpengaruh besar terhadap sifat keseluruhan dari suatu senyawa. Gugus fungsional merupakan bagian yang mengalami perubahan bila senyawa organik direaksikan. 
Beberapa gugus fungsional organik adalah : 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcV7IupgZ9Iwl9L5AY_Vu9MOlaj9N3Of1VB-V2snRBcI3iHzXPCmHPBl5uLKPv_Eyq8Zyud6XT6BER79I444yLuaSklAl4DxIZ132lN3ySATpbQSiPVU-zjVqT818Yojx5RPrnKX_PFuVb/s400/Capture.JPG

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf paling akhir "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan I -propane]. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, - tctraol, dll. digunakan jika gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-ctanadiol. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigU98EIDwLSA3Vb-fBobAq3dXhHSCA1lwM6dEFCUH7T6A_J2YjdU-p6GbLDaH2NqKW6eV5hxL4aW3ADgEyrVicILxalBdNHdId8eQkGBoSf0mFBnOdeaWX3x0luSXLUJtK7wQi4h7oGwRB/s200/Capture.JPG

Jika terdapat gugus fungsi lain yang memiliki prioritas lebih tinggi, maka awalan "hidroksi" digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipmpanoat. 

C. Berdasarkan Tingkat Kejenuhan Rantai Karbonnya

1.    Senyawa Jenuh
Yaitu ikatan antar karbonnya terjadi dengan ikatan tunggal membentuk molekul. Hidrokarbon dengan ikatan tunggal disebut Alkana.
C—C—C—C—C pentana
2.    Scnyawa Tak Jcnuh
Yaitu ikatan antar karbonnya ada yang merupakan ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga membentuk molekul. Senyawa yang mengandung ikatan rangkap dua disebut Alkena, sedangkan ikatan rangkap tiga disebut Alkuna.
C=C—C—C—C pentena 
C—C=C—C—C pentuna


0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu