Home » » Electronegativity ------ Elektronegativitas

Electronegativity ------ Elektronegativitas


English Language
Electronegativity is a measure of the ability of an atom to attract its outer, or valence, electrons. Since it is the outer electrons of an atom that are used for bonding, electronegativity is useful for predicting and explaining chemical re- activity. Like the atomic radius, electronegativity is affected by the number of protons in the nucleus and by the number of shells containing electrons. A greater number of protons means a greater positive nuclear charge, and thus an increased attraction for the bonding electrons. Therefore, electronegativity increases as we go from left to right in a given period of the periodic table.


Attractions between oppositely charged particles increase with decreasing distance between the particles. Thus, electronegativity increases as we proceed from bottom to top in a given group of the periodic table because the valence electrons are closer to the nucleus.



The Pauling scale (Figure 5) is a numerical scale of electronegativities. This scale is derived from bond-energy calculations for different elements joined by covalent bonds. In the Pauling scale, fluorine, the most electronegative element, has an electronegativity value of 4. Lithium, which has a low electronegativity, has a value of 1. An element with a very low electronegativity (such as lithium) is sometimes called an electropositive element. Carbon has an intermediate electro- negativity value of 2.5.

Figure 5. Electronegativities of some elements (Pauling scale).






Indonesian Language
Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron terluarnya, atau valensi. Karena elektron terluar dari atom yang digunakan untuk ikatan, elektronegativitas berguna untuk memprediksi dan menjelaskan aktivitas kimia. Seperti jari-jari atom, elektronegatifitas dipengaruhi oleh jumlah proton dalam nukleus dan oleh jumlah cangkang yang mengandung elektron. Jumlah proton yang lebih banyak berarti muatan nuklir positif yang lebih besar, dan dengan demikian daya tarik meningkat untuk elektron ikatan. Oleh karena itu, elektronegatifitas meningkat ketika kita bergerak dari kiri ke kanan dalam periode periodik tertentu.


Atraksi antara partikel yang bermuatan berlawanan meningkat dengan berkurangnya jarak antar partikel. Dengan demikian, elektronegatifitas meningkat ketika kita melanjutkan dari bawah ke atas dalam kelompok tertentu dari tabel periodik karena elektron valensi lebih dekat ke nukleus.



Skala Pauling (Gambar 5) adalah skala elektronegativitas numerik. Skala ini berasal dari perhitungan energi-ikatan untuk berbagai elemen yang digabungkan dengan ikatan kovalen. Dalam skala Pauling, fluor, unsur yang paling elektronegatif, memiliki nilai elektronegatifitas 4. Lithium, yang memiliki elektronegativitas rendah, memiliki nilai 1. Unsur dengan elektronegativitas yang sangat rendah (seperti lithium) kadang-kadang disebut elektropositif elemen. Karbon memiliki nilai elektro negatifitas menengah 2,5.

Gambar 5. Elektronegativitas dari beberapa elemen (skala Pauling).


Kalau Translatenya salah harap dimaklumi, karena pakai Google Translate

0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu