Home » » Praktikum Proses Teknik Kimia - Percobaan 1 (Aliran Fluida)

Praktikum Proses Teknik Kimia - Percobaan 1 (Aliran Fluida)

BAB I

PENDAHULUAN



1.1
Judul Pratikum
: Aliran Fluida
1.2
Tanggal Pratikum
: 8 Desember 2016
1.3
Pelaksana Pratikum
: 1.

2.
Mhd. Haris Lazuar Saragih       (140140009)

Shafia Amalia                            (140140013)


3.
Anggy Novita                            (140140019)


4.
Dana Ovinggi                            (140140021)
1.4
Tujuan Pratikum
: 1.
Menjelaskan    parameter-parameter    maupun

variable yang berpengaruh terhadap besarnya



nilai  koefisien  alat  ukur  venture  meter  dan

orifice meter.


2.
Menghitung besarnya  laju  alir dan  koefisien

venture dan orifice meter.


3.
Membuat    grafik    hubungan    antara    nilai
koefisien alat ukur venture dan orifice versus

debit aliran










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1  Definisi Fluida

Yang kita maksud  dengan  fluida disini  adalah  suatu  bentuk  materi  yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan  untuk  menyesuaikan  dengan  tempatnyberada  merupakan  aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar. Meskipun demikian hukum- hukum yang berlaku pada dua sistem ini tidak berbeda. Pada bagian ini kita akan meninjau fluida dalam  keadaan tidak mengalir, contohnya air di  dalam suatu wadah atau air di danau/waduk. Aspek pertama yang kita dapati ketika kita berada dalam suatu fluida (zat cair) yaitu tekanan. Kita merasakan ada tekanan pada tubuh kita yang berada di dalam zat cair.


2.2  Sifat Aliran Fluida

Pengertian tekanan akan mudah kita pahami setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Mengapa pisau yang tajam lebih mudah memotong  dari  pada  pisau  yang  tumpul?  Mengapa  paku  yang  runcing  lebih mudah menancap kedalam benda dibandingkan paku yang kurang runcing? Pertanyaan diatas sangat berhubungan dengan konsep tekanan. Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai pengertian tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya. Mari kita lihat orang memukul paku sebagai contoh. Orang menancapkan paku dengan gaya yang besar menghasilkan paku yang menancap lebih dalam dibandingkan dengan gaya yang kecil
Pengertian tekanan tidak cukup sampai disini. Terdapat perbedaan hasil tancapan paku bila paku runcing dan paku tumpul. Paku runcing menancap lebih dalam dari pada paku yang tumpul walaupun dipukul dengan gaya yang sama besar. Dari sini terlihat bahwa luas permukaan yang terkena gaya berpengaruh
terhadap tekanan. Luas permukaan yang sempit/kecil menghasilkan tekanan yanlebih  besar  daripada  luas  permukaan  yang  lebar.  Artinya  tekanan  berbanding terbalik dengan luas permukaan.
Penjelasan di atas memberikan bukti yang sangat nyata pada pengertian tekanan.  Jadi,  tekanan  dinyatakan  sebagai  gaya  pesatuan  luas.  Pengertian tekanan ini digunakan secara luas dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan untuk tekanan dapat diperoleh dari rumus di atas yaitu 1 Newton/m2 atau disebut dengan pascal. Jadi 1 N/m2=1 Pa (pascal). Bila suatu cairan diberi tekanan dari luar, tekanan ini akan menekan ke seluruh bagian cairan dengan sama prinsip ini dikenal sebagai hukum Pasca (Waren, 1999).
Ciri-ciri umum fluida ideal adalah sebagai berikut:

1.     Aliran fluida dapat  merupakan  aliran  tunak  (steady)  atau tak  tunak (non steady). Jika kecepatan v di suatu titik adalah konstan terhadap waktu, maka aliran fluida dikatakan tunak. Contoh aliran tunak adalah arus air yang mengalir dengan tenang (kelajuan alir rendah). Pada aliran tak tunak, kecepatan v di suatu titik tidak konstan terhadap waktu. Contoh aliran tak tunak adalah gelombang pasang air laut.
2.     Aliran  fluida  dapat  termampatkan  (compressible)  atau  tak  termampatkan (incompressible).  Jika  fluida  yang  mengalir  tidak  mengalami  perubahan volum (atau massa jenis) ketika ditekan, maka aliran fluida dikatakan tak termampatkan. Hampir semua zat cair yang bergerak dianggap sebagai aliran tak termampatkan. Bahkan gayang memiliki sifat sangat termampatkan, pada kondisi tertentu dapat mengalami perubahan massa jenis yang dapat diabaikan. Pada kondisi ini aliran gas dianggap sebagai aliran yang tak termampatkan.
3.     Aliran fluida dpat merupakan aliran kental (viscous) atau tak kental (non viscous). Garis alir adalah lintasan yang ditempuh oleh suatu partikel dalam fluida yang mengalir. Ada dua jenis aliran fluida yaitu:
4.     Aliran garis arus (laminar) adalah aliran fluida yang mengikuti suatu garis (lurus melengkung) yang jelas ujung dan pangkalnya. Dimana kecepatan partikel fluida di tiap titik pada garis arus searah dengan garis singgung di titik itu. Dengan demikian arus tidak pernah berpotongan.
5.     Aliran turbulen ditandai dengan adanya aliran berputar. Ada partikel yang ara gerakny berbeda   da bahka berlawana denga ara gerak keseluruhan fluida (Weissemel K, 1997).


2.3  Jenis-jenis Aliran

Turbulen, laminar, nyata, mampu balik,tak mampu balik, seragam, tak seragam, ratasional dan tak ratasional. Cairan dengan rapat massa yang akan lebih mudah mengalir dalam keadaan laminar. Dalam aliran fluida perlu ditentukan besarnya, atau arah vector kecepatan aliran pada suatu titik ke titik  yang lain, agar mendapat penjelasan tentang medan fluida, kondisi rata-rata pada daerah atau volume yang kecil   dapat ditentukan dengan volume instrument yang sesuai (Knudsen, 1958).
Pada prinsipnya besaaliran fluida  dapat diukur melalui:

1     Kecepatan (velocity)

2     Berat (massanya)

3     Luas bidang yang dilalui

4     Volumenya



2.4  Jenis Alat Ukur Aliran fluida

Jenis alat ukur aliran fluida yang banyak digunakan   diantaranya alat ukur lainnya adalah alat ukur fluida jenis laju aliran. Hal ini dikarenakan oleh kontruksinya yang lebih sederhana dan pemasangannya yang mudah. Alat ukur aliran fluida jenis ini dibagi empat jenis yaitu:
1.    Venturi meter

2.    Nozzle

3.    Pitot tubes

4.    Flat  orifice

Pada dasarnya prinsip kerja dari keempat alat ukur ini adalah sama yaitu bila aliran fluida yang mengalir melalui alat ukur ini   mengalir maka akan terjadi perbedaan tekanan sebelum sesudah alat ini. Beda tekanan menjadi besar  bila laju aliran yang diberikan kepada alat ini bertambah (Werien, 1987).

2.5  Venturi Meter Dan Orifice Meter

Sebuah venturi meter selalu diletakkan pada perpipaan. Sebuah manometer atau peralatan lain dihubungkan terhadap 2 kran tekanan dan mengukur beda tekanan antara titik 2. Kecepatan rata-rata pada titik 1 adalah V1 dan diameter  d1 dan pada titik 2  kecepatan adalah V2 dan diameter d2 .penyempitan dari d1 ke d2 dan ekspansi balik dari  dke dberlangsung secara perlahan-lahan.friction loss yang kecil selama kontraksi dan ekspansi dapat diabaikan.
Untuk menurunkan persamaan pada venture meter, friksi diabaikan dan pipa diasumsikan horizontal. Asumsi aliran turbulen dan persamaan neraca energy mekanik  antara titik 1 dan 2 untuk fluida incompressible.


Persamaan kontinuitas untuk tekanan konstan adalah:


Dengan kombinasi persamaan 2.1 dan 2.2


Untuk menghitung friction loss yang kecil suatu harga kefisien Cp dimasukkan

sehingga



















0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu