Home » » Makalah Kisah Sukses Para Entrepreneur yang Harus Ditiru (Perusahaan Nestle) - MK Kewirausahaan

Makalah Kisah Sukses Para Entrepreneur yang Harus Ditiru (Perusahaan Nestle) - MK Kewirausahaan


https://www.semuanyaadasaja.blogspot.com
BAB I 
PENDAHULUAN 


1.1 Sejarah Singakat Pendiri Perusahaan Nestle 

Henri Nestlé (lahir dengan nama Heinrich Nestle di Frankfurt am Main, Jerman, 10 Agustus 1814 – meninggal di Vaud, Swiss, 7 Juli 1890 pada umur 75 tahun) pendiri Nestlé, terbesar di dunia perusahaan makanan dan minuman, serta salah satu pencipta utama susu kental manis. 

1.1.1 Kelahiran Heinrich Nestle 

Heinrich Nestle lahir pada tanggal 10 Agustus 1814, di Frankfurt am Main, Jerman. Dia adalah kesebelas empat belas anak Johann Ulrich Matthias Nestle dan Anna-Maria Catharina Ehemann. Ayah Nestle oleh tradisi mewarisi bisnis ayahnya Johann Ulrich Nestle dan menjadi tukang kaca di Töngesgasse. Walikota kemudian Frankfurt am Main, Gustav Edmund Nestle, adalah saudaranya.
1.1.2 Keluarga Heinrich Nestle 

Keluarga Nestle memiliki itu asal di Swabia selatan, terutama di distrik Hutan Hitam sebagai Dornstetten, Freudenstadt, Mindersbach, Nagold dan Sulz am Neckar. Dalam dialek Swabia "Nestle" adalah sarang burung kecil itu. Nama Nestle juga memiliki variasi yang berbeda, termasuk: Nästlin, Nästlen, Nestlin, Nestlen, dan Niestle. Pohon Keluarga Nestle dimulai dengan tiga bersaudara (dengan demikian tiga burung muda di sarang diberi makan oleh ibu mereka pada lambang keluarga) dari Mindersbach menelepon Hans, Heinrich dan Samuel Nestlin. Ayah dari tiga anak ini lahir sekitar tahun 1495. Hans, anak tertua, lahir pada tahun 1520 dan memiliki seorang putra dengan nama yang sama, yang kemudian menjadi wali kota Nagold. Anaknya Ulrich adalah tukang cukur dan anak kelimanya adalah tukang kaca pertama dalam keluarga. Selama lebih dari lima generasi profesi ini diturunkan dari ayah ke anak. Selain itu nestles memberikan sejumlah wali kota untuk borough Dornstetten, Freudenstadt, Nagold dan Sulz pada Neckar. 

1.1.3 Karir Awal Heinrich Nestle 

Pada tahun 1843, Henri Nestlé membeli ke salah satu industri yang paling progresif dan serbaguna di wilayah ini pada saat itu, produksi rapeseed. Ia juga terlibat dalam produksi minyak kacang (digunakan untuk bahan bakar lampu minyak), minuman, rum, absinthe dan cuka. Ia juga mulai memproduksi dan menjual air mineral berkarbonasi dan limun, meskipun selama tahun-tahun krisis 1845-1847 Nestlé menyerah produksi air mineral. Pada tahun 1857 ia mulai berkonsentrasi pada penyalaan lampu gas dan pupuk. 

1.1.4 Akhir Karir Heinrich Nestle 

Henri Nestlé menjual perusahaannya pada tahun 1875 untuk rekan bisnis dan kemudian tinggal bersama keluarganya bergantian di Montreux dan Glion, di mana mereka membantu orang-orang dengan pinjaman kecil dan publik memberikan kontribusi terhadap peningkatan infrastruktur lokal. Dalam Glion ia pindah ke sebuah rumah yang kemudian dikenal dengan Villa Nestlé. Nestlé meninggal karena serangan jantung di Glion pada tanggal 7 Juli 1890 dan dimakamkan di Pemakaman Territet di Montreux (Wikipedia). 

1.2 Sejarah Singkat Perusahaan 

Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10 juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. “Good Food, Good Life‟ merupakan slogan Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman, berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. 

Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestlé, seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestlé adalah banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry Nestlé menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestlé kemudian membawa bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu dan gula. Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini memberikan kabar gembira dan langsung tersebar luas. “Ferine Lactee Nestlé‟ mejadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestlé menjadi perusahaan produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé memanfaatkan nama keluarganya 'Nestlé', yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang burung kecil (little nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa aman, kasih sayang, kekeluargaan dan pengasuhan. 

Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu, namun juga menjadi orang Swiss pertama yang membangun industri modern yang berpikir akan pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui simbol dua anak burung dalam sarang bersama induknya dengan penuh kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra Nestlé langsung dike nal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh gizi. Simbol ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai materi iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa modern sesuai dengan kemajuan zaman. 

Pada tahun 1910 susu „Tjap Nona‟ masuk ke pasaran Indonesia melalui distributor yang ada di Singapura. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1965 pemerintah membuka kesempatan berinvestasi bagi investor asing. Kebijakan ini mendorong Nestlé dan para mitranya untuk membuka usaha di Indonesia. Pada tanggal 29 Maret 1971, Nestlé S.A yang berpusat di Vevey, Swiss bersama mitra lokalnya mendirikan PT. Food Specialties Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Waru, Jawa Timur. Pabrik ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1973 yang menghasilkan susu Tjap Nona. PT Nestle Indonesia berkantor pusat di Wisma Nestle, Perkantoran Hijau Arkadia, Menara B, Lantai 5 Jl. TB Simatupang Kav 88, Jakarta 12520. Berikut adalah tebel 1.1 tentang Sejarah singkat PT Nestle di Indonesia 

Tabel 1.1 Sejarah singkat PT Nestle di Indonesia 

Waktu
Perkembangan
Abad 19
Produk Nestlé Milkmaid dikenal sebagai „Tjap Nona‟
29 Maret 1971
Berdirinya PT  Food Specialties Indonesia
1972
Berdirinya Pabrik Waru, Jawa Timur
1973
Pabrik Waru mulai beroperasi dengan menghasilkan produk susu
12 April 1978
Berdirinya PT Indofood Jaya Raya yang kemudian berganti nama menjadi PT Nestlé Beverages Indonesia
1979
Berdirinya Pabrik Panjang, Lamp ung yang menghasilkan produk - produk kopi
1988
Berdirinya Pabrik Kejayan, Jawa Timur yang menghasilkan produk - produk susu bubuk
1990
Berdirinya Pabrik Cikupa, Tangerang yang menghasilkan produk - produk confectionery.
1993
Perubahan nama PT Food Specialties menjadi PT Nestlé Indonesia
1995
Pengakusisian PT Supmi Sakti yang memproduksi mie instant dengan pabrik yang berlokasi di Telaga.
1998
PT Sumber Pangan Segar dan PT Rola Perdana ditunjuk sebagai distributor utama PT Nestlé Indonesia. Selanjutnya ke dua perusahaan ini bergabung dan berganti nama menjadi PT Nestlé Distribution Indonesia yang merupakan distributor tunggal.
2001
Penggabungan perusahaan - perusahaan yang tergabung dalam Grup PT Nestlé Indonesia menjadi satu badan hukum PT Nestlé Indonesia.
2002
Pengintregasiaan Pabrik Waru dengan Pabrik Kejayan
2005
Pembentukan joint venture dengan PT Indofood Sukses Makmur, TBK dengan nama perusahaan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia


1.2.1 Visi dan Misi Perusahaan Nestle 

Perusahaan Nestle berkeinginan kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat bagi masyarakat luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin kesehatan nya dengan hadir nya produk-produk perusahaan Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu Perusahaan Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan perusahaan lain nya dengan persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar dunia. 

Adapun visi dan misi PT Nestle Indonesia sebagi berikut; 

1. Visi perusahaan 

PT Nestle Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Selain itu, visi dari PT Nestle Indonesia adalah: 

a. Meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia. 

b. Menjamin keuntungan dan kelangsungan pertumbuhan jangka panjang dengan modal yang efisien bagi perusahaan, melalui pelayanan yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan konsumen. 

c. Menjadi pemimpin pangsa pasar atau posisi no. 2 yang kuat di setiap kategori Selain visi dan misi, PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our Consumers” Melalui motto ini, PT Nestle Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. 

2. Misi perusahaan : 

Misi PT. Nestle Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bernutrisi dan lezat rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi konsumen kami, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk kami. 





BAB II 
STRATEGI MEMBANGUN BISNIS 

2.1 Kinerja Perusahaan Nestle 

Di pasar dunia sekarang perusahaan Nestle menunjukkan grafik yang sangat menanjak dari tahun ke tahun, hal ini terbukti dengan sudah banyak nya pabrik-pabrik yang berdiri di hampir seluruh dunia. Perusahaan Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke waktu, perusahaan Nestle juga menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk kemasan yang baru sehingga harga dari produk perusahaan Nestle dapat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat luas di seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial perusahaan Nestle pun mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada yayasan-yayasan sosial di seluruh dunia. 

2.2 Strategi Bisnis Perusahaan Nestle 

Perusahaan Nestle berusaha meraih kepemimpinan dan mendapat kepercayaan dengan memenuhi harapan konsumen yang pilihannya sehari-hari mendorong kinerja, pemegang saham, komunitas tempat beroperasi dan harapan masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan Nestle percaya nilai berkelanjutan bagi para pemegang saham hanya dapat terwujud dalam jangka panjang jika perilaku, strategi dan operasi juga memberi nilai bagi masyarakat tempat beroperasi, bagi mitra bisni, dan tentu saja bagi para konsumen. Perusahaan Nestle menyebutnya "Menciptakan manfaat Bersama (Creating Shared Value)". 

Perusahaan Nestle berinvestasi untuk masa depan untuk memastikan keberlangsungan keuangan dan lingkungan dari kegiatan dan operasional dari segi kapasitas, teknologi, kemampuan, karyawan, merek, Riset dan Pengembangan (R&D). Tujuan perusahaan Nestle adalah memenuhi kebutuhan hari ini tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, dan melakukannya dengan cara yang menjamin pertumbuhan laba tahun demi tahun dan timbal balik yang tinggi bagi para pemegang saham dan masyarakat pada umumnya dalam jangka panjang. 



Tabel 2.1 Keunggulan Kompetitif 

Keunggulan kompetitif
· Portofolio produk dan merek yang tak tertandingi
· Kemampuan Riset dan Pengembangan (Research & Development /R&D) yang tak tertandingi
· Kehadiran geografis yang tak tertandingi
· Karyawan, budaya, nilai dan sikap
kompetitif yang sejati dihasilkan oleh berbagai keunggulan yang sulit ditiru pada seluruh rantai nilai yang dihasilkan dalam puluhan tahun.

Ada keterkaitan erat antara produk yang bagus dan R&D yang kuat, antara kehadiran geografis yang luas dan jiwa usaha, antara karyawan yang hebat dan nilai-nilai yang kuat.

Tabel 2.3 Pilar Operasional 
Pilar Operasional
·         Inovasi dan Renovasi
·         Dimana pun, kapan pun, bagaimana pun
·         Komunikasi konsumen
·         Efiensi Operasional
Nestle harus unggul dalam empat kompentensi inti yang saling berkaitan ini.
Semuanya mendorong  pengembangan produk, pembaruan dan kualitas, kinerja operasional, hubungan interaktif dengan konsumen dan pemangku kepentingan lain serta diferensiasi dari pesaing kami.

Keunggulan pada seluruh area tersebut membuat berorientasi pada konsumen, mampu meningkatkan kinerja pada semua aspek penting dan meraih keunggulan dalam pelaksanaan

2.3 Menciptakan Manfaat Bersama (Creating Shared Value)

Perusahaan Nestle agar dapat terus sukses untuk jangka panjang, Untuk memastikan bahwa kehadiran dan operasi bisnis membawa manfaat kepda para pemegang saham, juga para karyawan, lingkungan dan masyrakat luas. Disamping kepatuhan terhadap undang-undang nasional, standar internasional dan prisip-prisnsip bisnis perusahaan Nestle.Beroperasi dengan cara-cara yang melindungi lingkungan untuk generasi yang akan datang. Dalam mennetukan tindakan-tindakan untuk menciptakan manfaat bersama yang difokuskan di bidang gizi, air dan pembangunan pedesaan. Berikut adalah gambar 2.1 piramida CSV 


Gambar 2.1 piramida CSV 



BAB III
STRATEGI MEMPERTAHANKAN BISNIS 

3.1 Konsep Strategi Perusahaan Nestle 

Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: 

a. Strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti. 

b. Strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. 

3.1.1 Alinalisa Lingkungan Eksternal 

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing). 

1. Lingkungan Makro 

Pada lingkungan makro terdiri dari faktor teknologi, pemerintah, ekonomi, kebudayaan, dan faktor demografi. Pada lingkungan ini Nestle selalu memanfaatkan faktor-faktor tersebut untuk menyusun sebuah strategi pemasaran di setiap negara. 

a. Teknologi 

Salah satu dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend perubahan teknologi atau penerapan teknologi yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman. Oleh karena itu PT.Nestle membuat suatu teknologi yang selalu baru tetapi selalu memperhatikan lingkungan yang sehat. Dampak teknologi baru Nestle adalah merupakan masalah penting yang dapat menjaga eksistensi di pasar dunia saat ini serta mendukung kualitas dari produk Nestle. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate intranet pada tahun 1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia. Corporate intrenet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA). 

NIKITA ini merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan menjadi blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia. Oleh karena itu intrenet dan email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi lebih cepat dan efisien. 

a Pemerintah 

Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan Nestle. Pemerintah biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan PT.Nestle sendiri. 

b. Ekonomi 

Evaluasi strategi termasuk mempertimbangkan tentang ekonomi, terutama inflasi dan dasar kondisi kesehatan ekonomi yang diukur dari tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Investasi pada Nestle padat modal membutuhkan waktu yang tepat pada situasi ekonomi yang sehat daripada saat ekonomi lesu. Biasanya dalam kenyataan lapangan cukup dengan melihat kondisi ekonomi pada umunya akan dapat mengukur kesehatan ekonomi industri individual. 

c. Kebudayaan 

Bahwa arah perubahan budaya dapat mendatangkan ancaman dan peluang sepanjang ada kesuaian dengan perusahaan. Pendirian cabang pabrik Nestle harus memperhatikan budaya perusahaan yang berlaku di suatu negara. Selain itu perusahaan Nestle selalu bisa melihat kebudayaan masyarakat yang berkembang di suatu Negara sehingga Nestle dapat mencocokkan produknya dengan sebuah negara dan dapat menentukan strategi harga yang baik serta cocok untuk Negara tersebut . 

d. Demografi 

Trend demografi dapat menjadi kekuatan utama yang mendasari kekuatan pasar. Beberapa variabel demografi meliputi umur, pendapatan, pendidikan dan letak gerografi. Hal itu berarti bahwa ada pasar bagi produk Nestle untuk masuk tanpa harus membangun kepercayaan terhadap suatu merk. Populasi tehnis bertambah secara cepat dan mendukung semua perusahaan dan industri mempengaruhi dengan baik garis besar strategi perusahaan. 

2. Lingkungan Mikro 

a. Persaingan Antar Industri 

Nestle semakin besar dan agresif dengan temuan-temuan jenis produknya. Tak kurang ada puluhan produk yang diluncurkan Nestle dengan ratusan jenis. Hampir semua produk itu sukses dipasar, tentu saja karena didukung distribusi yang kuat dan konsep pemasaran yang jitu. 

Sebagai produsen makanan dan minuman terkemuka, Nestle sangat jeli menyuguhkan produk-produk yang disenangi konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk berdasarkan rasa (taste) dari berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran dengan konsep Emotional Marketing boleh dibilang sukses besar. Konsep yang menggangkat emosi konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut. 

Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, PT.Nestle yakin bahwa dominasi pasar produknya, akan dikuasai produk-produk Nestle. Sebab, perusahaan pioner makanan dan minuman itu sudah memiliki brand dan juga rasa yang cocok dengan sebagian besar lidah masyarakat Indonesia bahkan dunia. Namun demikian, persaingan bisnis sejenis ini tak akan berhenti. Karena produsen lain melihat peluang besar di sektor usaha ini. Hal ini tentu menguntungkan konsumen karena semakin mempunyai berbagai pilihan. 

b. Pendatang Baru 

Perputaran uang di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun. Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium persaingan sangat ketat. Di kelas biasa, Pada Nestle untuk produk susu mempunyai angka penjualan mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi dengan pemain lain seperti Sari Husada atau Friesche Flag, produsen susu Bendera sebenarnya dapat menlakukan persaingan terhadap produk susu keluaran Nestle. Kontribusi penjualan susu di seluruh dunia cukup lumayan untuk menggembungkan kas Nestle. 

c. Pembeli 

Nestle selalu menuai sukses di setiap negara karena Nestle selalu memperhatikan kecocokan lidah dari para konsumennya, di setiap negara produk Nestle mempunyai rasa, kemasan dan harga yang berbeda. Ini semua Nestle lakukan karena di setiap negara pasti selalu ada perbedaan pada selera seperti pada rasa dan harga. Jadi Nestle mempunyai komitmen untuk bisa menyesuaikan produknya di setiap negara berbeda agar produknya dapat di terima serta di nikmati oleh konsumen sehingga timbul kepuasan. 

d. Produk Pengganti 

Sebenar nya di pasar dunia Nestle telah menjadi raja di produk makanan, tetapi para kompetitor selalu melakukan perubahan serta mengembangkan produk-produknya untuk dapat bisa menyaingi Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah lebih maju dari kompetitornya dengan cara membuat produk-produk baru yang di butuhkan masyarakat luas, Nestle dalam mengeluarkan produk nya selalu melihat dulu kebutuhan apa yang di inginkan oleh para konsumennya. Sehingga produk kompetitor-kompetitornya seperti Unilever dapat di saingi oleh produk Nestle dengan cepat, Selama ini Nestle selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumennya dengan beragamnya produk Nestle yang di keluarkan. 

3.1.2 Analisa Lingkungan Internal 

Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan masalah dalam perusahaan yang menyangkut kinerja perusahaan seperti faktor penjualan, pemasaran, sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan penelitian dan pengembangan. 

a. Penjualan 

Raksasa makanan global Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun ini merosot 2,3 persen menjadi 79,5 miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6 persen untuk periode tersebut walau pun begitu raksasa makanan ini sempat mencatat laba setahun penuh 18 miliar franc pada tahun 2008. 
Selain produk utama, Nestle pun menawarkan produk baru seperti susu cair dari bahan tradisional China. Peluncuran produk ini dilakukan setelah Pemerintah China menemukan kandungan melamin dalam susu cair produksi 22 perusahaan, termasuk China Mengniu Dairy Co, produsen susu cair terbesar di China. 

b. Pemasaran 

Nestle telah membangun distribution channel sendiri yang menyediakan produk-produknya untuk dibeli dimanapun dan kapanpun konsumen mau membelinya. Penjualan dari konvektorinya tergantung pada banyaknya persediaan, dengan market research menunjukan lebih 60 seluruh pembelian terlihat. Konsukuensinya, Nestle mencoba menyalurkan kesemua outlet sebisa mungkin lalu semua penjual dan retailer channel. Selain itu Nestle mempunyai strategi marketing mix yang bagus sehingga dalam pemasarannya di lapangan Nestle tidak mendapatkan kesulitan yang besar. 

Iklan membawa peran penting untuk pertumbuhan brand Nestle. Oleh sebab itu Nestle menyebarkan iklan-iklannya ke seluruh dunia untuk melonjakkan penjualan produk Nestle sendiri. Selain itu Nestle memasarkan produknya melalui database Nestle, database ini menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan. 

c. Sumber Daya Keuangan 

Pengaturan sumber keuangan Nestle di atur oleh sistem informasi yang jelas, dengan menggunakan sistem informasi yang di kembangkan oleh Nestle maka data sumber keuangan Nestle di berbagai cabang Nestle yang tersebar di hampir seluruh dunia dapat terkontrol dengan baik oleh kantor pusat. Laporan keuangan Nestle di laporkan oleh setiap cabang nya dalam jangka waktu seminggu sekali, dengan di lakukan hal ini Nestle pusat dapat mengontrol dengan baik keuangan nya dan dapat menghindari terjadi nya rentang kontrol dalam memanajemen keuangannya. 

Nestle pun selalu melakukan pemantaun-pemantauan ke setiap cabangnya dengan terus melakukan pemantaun selain ingin mengontrol kinerja perusahaannya tetapi juga agar dapat menanamkan persatuan yang kuat di tiap kantor cabang Nestle yang tersebar di hampir bagian wilayah negara. 

d. Sumber Daya Manusia 

Nestle tentunya membutuhkan sumber daya dalam bentuk antara lain SDM, infrastruktur hingga know-how (pengetahuan). Manajemen bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya ini, sehingga mereka membentuk tim logistik tersendiri untuk memberi dukungan cukup pada tim yang mengimplementasikan pada Nestle. Tim logistik umumnya dipimpin oleh manajemen puncak yang berperan sebagai mediator antara manajemen puncak dan tim. Ia juga dipercaya dan bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat, saat yang tepat dan kuantitas yang tepat pula, sehingga kinerja perusahaan dapat terjalin dengan baik pula. 

e. Penelitian Dan Pengembangan 

Sebelum mengeluarkan produk nya Nestle pasti melakukan survey dan penelitian produknya kepada pasar agar dapat di ketahui kekuatan dan kelemahan produk tersebut dan agar nantinya saat produk Nestle yang akan di keluarkan dapat di terima oleh para konsumen. Nestle selalu melakukan uji produk nya ke pasaran sebelum benar-benar memasarkan nya ke pasaran luas. 

Selain selalu melakukan penelitian di pasaran produk Nestle telah melalui uji penelitian dan pengembangan sebelumnya oleh para ahli yang ada dalam perusahaan Nestle, produk yang telah lulus uji itu harus memenuhi semua syarat uji kelayakan agar saat di konsumsi oleh konsumen produk Nestle tidak menyebabkan sesuatu yang bersifat negatif. Semua proses ini pada akhirnya bertujuan agar timbul kepercayaan dari para konsumen kepada produk Nestle. Para tenaga ahli pun selalu mengupayakan pengembangan pada produk-produk Nestle agar tidak di anggap kuno dan selalu dapat menjaga kelangsungan perusahaan di pasar dunia. 


BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan makalah ini sebagai berikut:

  1. Perusahaan seperti Nestle yang telah melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: (a) Strategi unit bisnis (competitive strategy), (b) Strategi korporasi.
  2. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis
  3. Lingkungan Internal adalah faktor-faktor yang muncul dari dalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan masalah dalam perusahaan yang menyangkut kinerja perusahaan

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat mungkin dijadikan masukan dan perbaikan sebagai berikut :

  1. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan manajemen operasi pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan pengalaman serta produk yang di hasilkan oleh perusahaan.
  2. Pemabaca sebaiknya memngabil kesimpulan dari makalah ini terhadap konsep strategi dari perusahaan nestle diharapkan untuk meningkat kan motivasi









https://www.semuanyaadasaja.blogspot.com

DOWNLOAD PDF

0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu