Home » , » Makalah - Teknologi Kertas (Ramidathul Isnaini - 150140093)

Makalah - Teknologi Kertas (Ramidathul Isnaini - 150140093)

Penulis : Ramidathul Isnaini
NIM     : 150140093
Posting : 2 Agustus 2017

https://www.semuanyaadasaja.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Fungsi utama dari kertas adalah sebagai media tulis. Namun, sekarang bukan hanya itu. Kertas banyak digunakan pula sebagai salah satu bahan dalam pembuatan suatu karya seni, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tisu) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.

Sebagian besar orang tidak mengetahui proses pembuatan kertas. Bukan hanya dari kalangan masyarakat biasa, kalangan mahasiswa pun yang notabenenya biasa bergelut dengan kertas, belum tentu mengetahui proses pembuatannya. Selain itu, mereka juga belum tentu mengetahui mengenai pulp yang sangat berkaitan dengan proses pembuatan kertas.

Kertas yang sering digunakan untuk hal yang begitu sederahana namun prosesnya belum tentu sesederhana produknya. Begitupun dengan bahan-bahan bakunya. Berdasarkan hal tersebut, kami mencoba untuk mengupas proses pembuatan pulp dan proses pembuatan kertas.


1.2 Rumusan Masalah
  1. Bagaimana industri pembuatan pulp dan kertas
  2. Bagaimana industri pembuatan kertas karton
  3. Bagaimana prinsip kerja dari air heater pada pembuatan pulp?

1.3 Tujuan
  1. Mengetahui industri pembuatan pulp dan kertas.
  2. Mengetahui industri pembuatan kertas karton.
  3. Mengetahui prinsip kerja dari air heater pada pembuatan pulp.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Kertas

Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa bangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai ke Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda atau papel dalam bahasa Spanyol.

Tercatat dalam sejarah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi dunia adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.

Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi di mana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.


2.2 Pengertian Pulp dan Kertas

2.2.1 Pengertian Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).
Gambar 2.1 Pulp

Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa (delignifikasi). Pulp digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas dan dapat juga dikonversi menjadi senyawa turunan selulosa termasuk selulosa asetat. Penyisihan lignin dari biomassa dapat dilakukan dengan berbagai proses yaitu mekani, semikimia dan kimia.


2.2.2 Pengertian Kertas

Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari pulp.Serat yang digunakan biasanya berasal dari bahan alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.


2.3 Bahan-Bahan Pembuatan Kertas

Bahan-bahan pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku, bahan pembantu dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan kertas. Bahan baku diubah hingga menajdi barang baru yang mempunyai wujud dan sifat berlainan dari bahan asalnya. Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan utnuk memperlancar pembuatan kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuata kertas agar memperoleh hasil yang baik tanpa bahan pelengkap kertas yang dihasilkan banyak mengandung cacat dan tidak sempurna.


2.3.1 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas ialah bahan-bahan yang mengandung banyak selulosa seperti jerami padi, bambu, tebu, rumput-rumputan, manila, rosella, merang, kapas dan jenis tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak tersedia di alam. Batang-batang kayu pun digunakan sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik kayu keras maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan bahan baku kertas. Karena kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak yaitu 40-45% (JF Dumanauw, 1984).

Jenis kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan kertas adalah :
  1. Kayu lunak (Soft wood) adalah kayu dari tumbuhan konifer contohnya pohon pinus. 
  2. Kayu keras (hard wood) adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunnya setiap tahun, misalnya pohon jati.
Kayu lunak memiliki panjang dan kekasaran lebih besar, digunakan untuk memberi kekuatan pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan kertas yang halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih terang karena memiliki lebih sedikit lignin. Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunak untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan pembeli.

Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen antara lain :

Selulosa
Selulosa adalah bagian utama dari dinding sel kayu. Selulosa adalah suatu polimer karbohidrat yang kompleks yang memilki presentasi komposisi yang sama dengan tepung (kanji) dimana nilai glukosa dapat ditentukan dengan hidrolisis menggunakan asam. Selulosa tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang merupakan komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas.

Hemiselulosa
Hemiselulosa juga polimer yang umumnya dibentuk oleh unit-unit gula. Berbeda dengan selulosa dimana selulosa hanya terdiri dari polimer glukosa, hemiselulosa adalah polimer dengan 5 gula berbeda yaitu glukosa, manosa, galaktosa, xylosa, dan arabinosa. Hemiselulosa tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang. Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses pulping.

Lignin
Lignin adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara signifikan

Ekstraktif
Ekstraktif meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam efluen industri kertas. 


2.3.2 Bahan Pembantu

Ada empat jenis bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatan kertas. Yang pertama adalah air bersih dan selebihnya adalah bahan-bahan kimia yang berbeda-beda peranannya. Tidak semua bahan-bahan kimia ini dipergunakan sekaligu tetapi tergantung kepada jenis kertas yang diproduksi (Monareh, 1982). 

Bahan-bahan pembantu tersebut adalah sebagai berikut :

a. Air
Air diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan dalam pembuatan kertas.

b. Bahan Pemutih
Bahan Pemutih diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih sebab bahan baku kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
- Hidrogen Peroksid
- Natrium Peroksid
- Natrium Bisufat
- Kalium Bisulfat

c. Bahan Penghancur Kayu
Bahan penghancur kayu diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah :
- Asam : Asam sulfat
- Alkali : Sodium Hidroksid

d. Bahan Pewarna
Bahan pewarna diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas berwarna.


2.3.3 Bahan Pelengkap

Ada dua macam bahan pelengkap yang dipergunakan di dalam industri kertas. Bahan-bahan tersebut adalah :

a. Bahan Pengisi
Bahan untuk menutup lubang-lubnag halus pada permukaan kertas. Sehingga diperoleh kertas yang rata dan halus. Diantara bahan-bahan tersebut adalah :
- Kaolin
- Tanah Diatomea
- Gips
- Kapur Magnesit

b. Bahan perekat
Bahan untuk mengikat serat atau selulosa kayu agar lebih kuat dan kokoh diantaranya :
- Perekat arpus
- Perekat hewani
- Perekat tepung kanji


2.4 Tahapan Proses Pembuatan Kertas

Proses pembuatan kertas melalui dua tahap pengolahan. Tahap pertama yaitu pengolahan barang setengah jadi, yakni proses sejak dari penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu (pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp) menjadi kertas siap pakai. Kedua tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :


2.4.1 Proses Pembuatan Pulp

Pulping adalah proses pembuburan. Dalam pulping ini digunakan alat yang disebut Pulper. Pulper yang digunakan berbentuk bejana kerucut terbalik yang atasnya terbuka sebagian dan mempunyai rotor. Pulper ini dinamakan hydra pulper.


A. Proses Mekanik

Di sini pulp dibuat dengan tidak memakai zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja tanpa pereaksi-pereaksi kimia. Pembuatan pulp secara mekanis ini memerlukan biaya yang sangat besar, disebabkan disini tidak dipakai pereaksi-pereaksi kimia untuk menghancurkan potongan-potongan kayu, yang akan dijadikan pulp atau kertas. Pada proses ini, terjadi pemberian tekanan pada kayu sehingga menghasilkan panas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari lignin dengan sedikit kerusakan. Proses pembuatan pulp secara mekanik sangat jarang digunakan.


B. Proses Kimia

Pembuatan pulp secara kimia biasanya menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu kemudian dihancurkan dalam tekanan pada temperatur yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:

1. Proses Sulfat (Proses Kraft)

Cara pembuatan :
Mula-mula kayu dipotong-potong dengan mesin pemotong hingga ukuran kurang lebih 5cm, potong-potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus dimasukkan kedalam tempat penampung yang kemudian akan digester (dimasak). Setelah potongan-potongan kayu tersebut di masukkan ke dalam digester, kemudian dimasukkan pula natrium sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap dan di aduk dengan suatu alat pengaduk yang terdapat dalam digester tersebut.

Digester ini dibuat dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya diinetralkan dengan CaO atau NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.

2. Proses Soda

Proses ini lebih sederhana dari pada proses sulfat karena hanya memakai NaOH. Kayu yang digunakan bisa dari berbagai macam jenis kayu. Bisa juga bahan baku seperti jerami, lalang, serat nenas, tebu, dan lain-lain. Digester yang dipakai dibuat dari steel, sama seperti proses sulfat. Waktu memasak 2-3 jam dengan memakai uap (tekanan 118lb/in2 dan temperatur 3440F). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dari digester melalui lubang dibawah digester.

Liquor yang dihasilkan dimasukkan kedalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring dengan saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya diputiihkan dengan kalsium hipoklorit sehingga hasilnya sudah agak putih. Selanjutnya dinetralkan dengan NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah pulp kering.

3. Proses Sulfit

Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian dipanaskan dalam pemanas yang berputar sambil dialiri udara untuk mengoksidasi. Dalam pemanasan ini sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran dengan dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2 terjadi didinginkan dengan cepat dalam suatu pipa yang melingkar-lingkar yang dikelilingi air. Proses selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air dengan menambahkan senyawa kalsium dan magnesium karbonat.

Menara absorbsi dibuat minimal 2 buah. Penguliran air dari atas ke bawah dengan spray berlawanan dengan aliran SO2 yang dimasukkan ke menara absorbsi. Liquor yang keluar dari menara berisi sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam reclain tank. Akhirnya liquor dimasukkan dalam digester sebagai larutan kalsium dan magnesium bi sulfit. Berdasarkan analisa kira-ira 4,5% total SO2 dan 3,5% SO2 bebas.

Digester ini diisi penuh dengan potongan-potongan kayu halus dan asam pemasak dengan kapasitas dari 1 ton sampai 35 ton serabut kayu dan 3000 sampai 51000 galon asam-asam. Digester dipanaskan secara langsung dengan steam (uap) dengan tekanan 70-160 lb/in2 tergantung dari jenis kayu yang dipakai. Waktu yang diperlukan 10-11 jam dengan suhu 1050-1550 C.

Setelah pemanasan dalam digester selesai dan sudah masak, pulp dikeluarkan dan masuk dalam blowpit dengan diberi air jernih. Dari blowpit ini pulp dimasukkan, diayak dan seterusnya disaring dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan jalan membuang airnya dengan mesin ayakan 80. Kemudian pulp dimasukkan dalam tanki pemutih dan diputihkan dengna klorin dengan penambahan cairan kapur sebagai penetralnya. Selesai pemutihan pulp dimasukkan dalam mesin-chest dan dikeringkan. Selanjutnya dibuat roll-roll pulp. 


C. Proses Semi Kimia

Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh Mitscherlich pada tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan yang paling baik. Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses ini adalah:
  1. Menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia yang biasa digunakan adalah NaOH, Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian besar hemiselulosa harus sudah tercerna.
  2. Menghancurkan bahan secara mekanik, Salah satu proses terkenal pembuatan pulp secara semikimia adalah proses Neutral Sulfite Semichemical (NSCC). Proses pencernaan kayu merupakan proses yang memiliki arti yang sangat penting. Proses ini diatur sedemikian rupa dengan kondisi terbaik mulai dari temperature, tekanan, dan larutan kimia.

2.4.2 Cleaning

Cleaning adalah proses pembersihan/pencucian bubur serat yang telah dihancurkan dalam pulper. Pencucian pulp secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. pulp yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih besar. 

Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor, debu, lignin, dan pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut.


2.4.3 Refining

Refining adalah proses penggilingan bubur serat lebih lanjut untuk menghasilkan bubur serat yang lebih halus. Setelah itu bubur serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan digiling dengan menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate.


2.4.4 Oksigen Delignification

Penghilangan lignin (delignifikasi) menggunakan oksigen diperlukan untuk menghilangkan sisa lignin dari brownstock yang merupakan tahap prebleaching. Dengan mengurangi lignin akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Oksigen dan larutan putih ditambahkan ke dalam brownstock dalam reaktor pemanas. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification akan mengurangi jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching).


2.4.5 Bleaching

Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa merusak selulosa. Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam proses pemutihan. Proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat.


2.4.6 Mixing

Mixing adalah pencampuran bahan atau bubur serat dan aditif. Bahan penunjang bubur kertas yaitu, cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion – ion kertas agar jaringan kertasnya kuat.


2.4.7 Blending

Blending adalah proses pengadukan campuran bubur serat yang akan dikirim ke proses pembentukan kertas. Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol oleh alat yang dinamakan CRC (Consistence Recording Controller).


2.4.8 Paper Making

Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke mesin pembuat kertas dimana akan dibentuk lembaran pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan kombinasi vakum, panas, dan tekanan yang diberikan di bagian penggulung (roller). Kertas jadi dapat dibuat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi gulungan besar untuk diproses lebih lanjut.


2.4.9 Pembuatan Barang Jadi

Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian dimasukkan ke dalam alat yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan pengisi dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur sampai homogen, serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas. Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus karena terus berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran tanpa putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas (dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air.

Lembaran yang telah dilewati dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas basah (web) masuk kedalam mesin press. Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari kertas.

Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50%. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30%).

Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6%. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.


2.5 Jenis-Jenis Kertas

Secara umum terdapat berbagai jenis kertas. Adapun beberapa jenis kertas yaitu sebagai berikut.
  1. Kertas bungkus : untuk semen, kertas lilin
  2. Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka
  3. Kertas cetak : untuk buku cetak
  4. Kertas tulis : HVS
  5. Kertas Koran
  6. Kertas karton
  7. Kertas hard Board

2.6 Sifat-Sifat Kertas

Tebal-tipisnya kertas akan menentukan mudah sukarnya pengerjaan. Pada umumnya kertas dapat diperlakukan sebagai berikut :
  1. Dapat dibakar dengan mudah
  2. Dapat menyerap air
  3. Dapat dilipat kesegala arah
  4. Dapat dipotong dengan gunting atau pisau
  5. Dapat dirobek
  6. Dapat direkat dengan lem
  7. Dapat ditoreh dengan benda runcing atau tumpul
  8. Dapat digulung dengan mistar
  9. Dapat diremas dengan tangan
  10. Dapat ditusuk denagn jarum atau benda lainnya yang runcing
  11. Dapat disambung dengan stapler
  12. Dapat dijepit dengan kertas
  13. Dapat dilubangi dengan alat khusus 


BAB III
TUGAS KHUSUS
(AIR HEATER)

3.1 Pengertian Air Heater

Air heater adalah alat yang berfungsi sebagai pemanas udara, yang mana pada pabrik kertas digunakan untuk proses pemasakan potongan kayu kecil menjadi pulp. Media pemanas yang digunakan adalah gas buang (flue gas) hasil pembakaran di boiler. Gas buang hasil pembakaran di boiler masih memiliki panas yang cukup tinggi sehingga panasnya dapat dimanfaatkan sebagai pemanas udara. Terdapat 3 jenis Air Heater yaitu:
  1. Primary Air Heater (PAH).
  2. Secondary Air Heater (SAH).
  3. Steam Coil Air Heater (SCAH).
Primary Air Heater merupakan pemanas udara yang digunakan sebagai pemanas udara primer. Secondary Air Heater merupakan pemanas udara sekunder. Sedangkan Steam Coil Air Heater adalah pemanas awal (preheat) udara masuk ke Primary Air Heater dan Secondary Air Heater. Berbeda dengan Primary Air Heater dan Secondary Air Heater, Steam Coil Air Heater tidak menggunakan gas buang sebagai media pemanasnya akan tetapi menggunakan Auxiliary Steam. Air Heater biasanya ditempatkan dibawah boiler, dimana elemen air heater dapat menyerap panas gas buang setelah melewati Economizer.


3.2 Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pemakaian Air Heater

1. Faktor Ekonomi
  • Biaya awal (initial cost)
  • Biaya operasi untuk bahan bakar dan tenaga untuk fan
  • Biaya perawatan
2. Faktor Engineering
  • Ruang yang tersedia
  • Karakteristik bahan bakar
  • Temperatur yang diinginkan dari pemanasan udara dan keluaran flue gas, yaitu gas sisa pembakaran didalam boiler.
Udara menyerap kalor lebih rendah daripada air. Oleh karena itu, Air Heater memerlukan permukaan pemanas yang lebih besar dan secara otomatis memerlukan ruang yang lebih besar dari pada economizer. Namun, air heater dapat di rancang lebih kecil dan ringan jika dibandingkan economizer.


3.3 Keuntungan Penggunaan Air Heater
  1. Efisiensi pembakarannya baik dimana pembakarannya lebih sempurna dengan excess air yang sedikit.
  2. Membantu dalam stabilitas pengapian bahan bakar dan meningkatkan pembakaran beban rendah.
  3. Akselerasi pengapian yang lebih besar.
  4. Akselerasi pembakaran membutuhkan furnace yang lebih kecil.
  5. Temperature furnace yang lebih tinggi dengan peningkatan laju penyerapan kalor menghasilkan kapasitas produksi uap yang lebih besar.
  6. Meningkatkan efisiensi boiler secara keseluruhan kaena terjadi pembakaran yang lebih baik dan temperatur flue gas yang lebih rendah.
  7. Pembakaran lebih sempurna sehingga mengurangi penggunaan bahan bakar.
  8. Udara panas dapat digunakan sebagai space heating.

3.4 Kerugian Penggunaan Air Heater

Ada beberapa kerugian pada penggunaan air heater. Adapun beberapa kerugian tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Kinerja mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan yang berubah-ubah.
  2. Pemanasan awal udara meningkatkan biaya perawatan stoker dan furnace refrectory.
  3. Endapan (deposit) yang mudah terbakar bisa menimbulkan kerusakan serius.
  4. Kebutuhan ruang (space) dan berat (weight) untuk preheater, forced draft fan dan duct harus di desain secara hati-hati.


3.5 Tipe - Tipe Air Heater

1. Regenerative Air Heater
  • Rotary regenerative air heater 
  • Pebble heater 
  • Refractory flue heater 
  • Thermal liquid air preheater

2. Recuperative Air Heater
  • Flue gas preheater 
  • Steam coil heater 
  • Separately fired heater



3.6 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Air Heater

Kerja dari air heater dipengaruhi oleh beberapa faktor utama diantaranya:
  1. Kecepatan laju fluida, laju masa fluida. Fluida yang dimaksud meliputi udara atmosfer maupun flue gas, karena laju masa ini akan mempengaruhi transfer kalor.
  2. Temperatur pada sisi air in, air out, gas in, dan gas out. Temperature pada tiap sisi tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh kemampuan transfer kalor dari air heater itu sendiri.
  3. Temperature keluar air preheat coil.
  4. Kemampuan soot blower dalam membersihkan air heater.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu sebagai berikut.
  1. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
  2. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas ialah bahan-bahan yang mengandung banyak selulosa, seperti bambu, kayu, jerami, merang, dan lain-lain.
  3. Pulp adalah bahan berupa serat berwarna putih yang diperoleh melalui proses penyisihan lignin dari biomassa (delignifikasi). 
  4. Pulp dibuat secara mekanis, kimia maupun semikimia dengan memisahkan serat kayu atau selulosa dari bahan lain.
  5. Air heater adalah alat yang berfungsi sebagai pemanas udara, yang mana pada pabrik kertas digunakan untuk proses pemasakan potongan kayu kecil menjadi pulp.
  6. Air Heater terdiri dari tiga jenis yaitu Primary Air Heater (PAH), Secondary Air Heater (SAH), Steam Coil Air Heater (SCAH)


4.2 Saran

Dalam Industri kertas menghasilkan limbah yang berupa limbah cair, limbah gas dan limbah padat. Diantara limbah tersebut terdapat limbah yang dapat dimanfaatkan dan juga terdapat limbah yang sangat berbahaya untuk itu diperlukan pengolahan limbah yang cukup sebelum limbah dibuang ke lingkungan
https://www.semuanyaadasaja.blogspot.com

👇 LIHAT JUGA 👇
👉MAKALAH TEKNOLOGI KERTAS👈
by : Eri Priyana

0 comments:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Popular Posts - Last 30 days

 

Dapatkan Hosting dengan Diskon Hingga 20%


Selesaikan misinya dan dapatkan hingga ratusan dolar per hari


Download Aplikasinya dan Dapatkan Promo Menarik


Get paid to share your links!
Support : Chemical Engineering | Himatemia Unimal 2014/2015 | Teknik Kimia
Copyright © 2018. Berkah Mencari Ilmu - All Rights Reserved
Contact us +6281288573161
Published by Mhd Haris lazuar Saragih Saragih | Linda Ratna Sari
Proudly powered by Berkah mencari Ilmu