Siapa yang tidak kenal dengan sawit. Tanaman satu ini adalah tanaman yang paling banyak diminati bagi para petani untuk membudidayakannya. Hal ini dikarenakan tanaman sawit merupakan sumber utama penghasil minyak masak, minyak indusri maupun bahan bakar. Dengan begitu banyaknya industri sawit yang menghasilkan produk produk dari sawit, menyebabkan banyaknya pula kebutuhan bahan baku yaitu dari perkebunan kelapa sawit.
Minyak sawit memiliki peranan penting dalam penghasil minyak nabati dan telah menjadi sumber minyak nabati dunia dengan mengalahkan 12 jenis minyak nabati lainnya seperti minyak kelapa dan minyak biji bunga matahari.
Indonesia kini telah menjadi produsen / penghasil minyak kelapa sawit dunia sejak tahun 2006. Dalam hal produksi minyak sawit, Indonesia saat ini menjadi nomor satu dan telah mengalahkan Malaysia. Dari 64 juta ton produksi sawit dunia, Indonesia menyumbang lebih dari setengahnya yaitu 35 juta ton. Indonesia menyumbang 54 persen dari produksi minyak sawit dunia.
(Sumber : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementrian Pertanian).
KELAPA SAWIT
Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua spesies anggota. Kelapa sawit afrika (Elaeis guineensis) adalah sumber utama minyak kelapa sawit. Kelapa sawit amerika (Elaeis oleifera) adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis, dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.
Kelapa sawit biasa ditemukan di daerah semak belukar dengan berbagai jenis tipe tanah seperti podzolik, latosol, hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Jenis tanah tersebut memengaruhi tingkat produksi kelapa sawit, di mana produktivitas kelapa sawit yang ditumbuhkan di tanah podzolik lebih tinggi dibandingkan ditumbuhkan di tanah berpasir dan gambut. Kelapa sawit kurang optimal jika ditumbuhkan di Pulau Jawa karena jenis tanahnya yang kurang sesuai dengan jenis tanah yang mendukung pertumbuhan kelapa sawit. Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 24-28 °C dengan ketinggian 1-500 mdpl dan tingkat kelembapan 80-90%. Kecepatan angin yang optimal adalah 5–6 km/jam, di mana kecepatan angin akan membantu proses penyerbukan bunga kelapa sawit. Kelapa sawit membutuhkan curah hujan yang sangat tinggi yaitu sekitar 1500–4000 mm per tahun. Tingkat curah hujan memengaruhi jumlah pelepah yang dihasilkan oleh kelapa sawit. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit. Kebutuhan penyinaran kelapa sawit berada pada rentang normal yaitu 5-7 jam/hari, sehingga dalam perkebunan kelapa sawit jarak tanam dibuat dengan ukuran 9x9 meter agar setiap tumbuhan mendapatkan cukup cahaya.
(Sumber : Wikipedia).
CIRI CIRI MORFOLOGI SAWIT
Tanaman sawit adalah tanaman yang mampu untuk tumbuh hingga mencapai ketinggian 24 meter. Buah sawit terdiri dari janjangan dan brondolan dimana pada brondolan sawit terdapat daging buah yang di dalamnya mengandung minyak sawit. Berikut ini merupakan beberapa ciri morfologi dari pada tanaman sawit.
- Eksoskarp, adalah bagian kulit buah yang warnanya kemerahan dan licin.
- Mesoskarp, yang merupakan serabut buah.
- Endoskarp, adalah cangkang pelindung inti.
0 comments:
Posting Komentar